Sabtu, 22 November 2014

Terima Kasih Ya Allah, TPI Kembali Lagi!

 Dewan Direksi Televisi Pendidikan Indonesia, termasuk pemilik PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, Siti Hardiyanti Rukmana (tengah berjilbab), dalam konferensi pers, Jumat (21/11/2014).

 JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam konferensi pers, Jumat (21/11/2014), Siti Hardiyanti Rukmana menyatakan bahwa Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) akan kembali berada di bawah kendalinya. Lalu, bagaimana nasib pegawai MNCTV?

"Soal pegawai, kami tidak menutup diri untuk menerima karyawan MNC. Kami akan menerima kembali yang profesional dan kami akan mewawancarai semuanya," janji Tutut--nama panggilan Siti Hardiyanti. MNCTV merupakan nama yang menggantikan TPI selama empat tahun terakhir, termasuk selama sengketa kepemilikannya berlangsung.

"Kalau mereka bisa kami pakai, kami tidak akan buang mereka." tegas Tutut. "Daripada mendidik yang baru, kenapa tidak menggunakan yang ada, yang sudah berkecimpung di televisi?." Menurut dia, TPI tetap butuh pegawai yang berpengalaman dan mumpuni di bidangnya.

Konferensi pers yang menghadirkan Tutut ini bertujuan mengumumkan soal bakal kembalinya saluran televisi TPI. Kemunculan kembali TPI dan Tutut ini menyusul keluarnya putusan Mahkamah Agung bernomor 238 PK/PDT/2014 tertanggal 29 Oktober 2014.

Putusan itu menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan PT Berkah Karya Bersama. Dengan keluarnya putusan ini, Tutut merupakan pemilik TPI lewat PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia.


Siaran
 
 Pemilik PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang disahkan Mahkamah Agung, Siti Hardiyanti Rukmana, menyatakan bahwa pihaknya siap kembali untuk siaran.

"Insya Allah akan (bersiaran) secepat mungkin. Insya Allah kami akan segera menayangkan," ujarnya, Jumat (20/11/2014).

Siti yang akrab dengan nama Mbak Tutut itu merupakan pemilik PT CTPI. Nama TPI berubah sejak 20 Oktober 2010 ketika stasiun televisi itu berganti nama menjadi MNC TV. Tidak hanya itu, kepemilikan TPI pun berpindah tangan ke perusahaan induk milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk.

Namun, putusan Mahkamah Agung (MA) beberapa waktu lalu menyatakan bahwa TPI dimiliki secara sah oleh Mbak Tutut.

Dia juga menuturkan bahwa pihaknya siap mengambil alih studio tempat TPI bersiaran di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). PT CTPI juga akan tetap menggunakan frekuensi TPI yang digunakan MNC TV.



"Kami akan mengambil kembali tempat TPI yang sudah kami pakai sejak dahulu kala, yaitu di Taman Mini Indonesia Indah. Kalaupun belum kembali pada kami, kami mohon pada yang berwajib untuk membantu kami mengambil hak kami yang ada di sana. Kemudian, tentang frekuensi, ya akan pakai frekuensi TPI," tutur Tutut.

Sementara itu, kuasa hukum CTPI, Dedy Kurniadi, menyatakan, aset yang dimiliki TPI yang digunakan oleh MNC TV memang masih atas nama PT CTPI. "Sertifikat tanahnya juga masih ada di kami. Kalau kita anggap perizinan juga aset, maka perizinannya juga masih atas nama PT CTPI. Aset tidak tetap, intangible, program acara, merek acara, juga masih atas nama kami. Tinggal pakai sebagai pemilik asli," ujarnya.


Sumber: www.kompas.com

Oh pantasan saja akhir akhir ini, MNC TV (kadang kadang RCTI dan Global TV) sering menampilkan newsticker di program non berita. Karena yang utama adalah masalah TPI. Saya berharap kehadiran TPI bisa membuat pendidikan di Indonesia berkembang maju, dan program yang tidak mendidik di televisi lain di Indonesia menurun drastis.

Kalau logo on airnya (kemungkinan) menggunakkan yang ada di konferensi pers. Tetapi belum tentu juga. Siarannya baik program maupun siarannya yang lain , itu urusan mereka. Kita berharap TPI segera siaran sebelum akhir 2014 atau 2015.
 

Selasa, 18 November 2014

Ayo Saksikan Anugerah KPI 2014 Di Televisi


Logo Anugerah KPI 2014

JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesa (KPI) Pusat menyelenggarakan kembali momen penganugerahan kepada program-program siaran yang berkualitas di lembaga penyiaran dalam acara Anugerah KPI 2014.

Acara yang mengambil tema Terbaik untuk Indonesia, Persembahan dari Hati ini merupakan wujud apresiasi KPI terhadap usaha yang dilakukan lembaga penyiaran dalam menghadirkan siaran yang baik dan mencerdaskan ke tengah masyarakat.

Dalam perhelatan Anugerah KPI yang ke-delapan ini, terdapat 9 kategori yang dilombakan, yaitu Program Anak, Program Sinetron, Program FTV, Program Berita, Program Presenter Talkshow, Program Talkshow, Program Radio Feature Budaya, Program Televisi Feature Budaya, Program Radio Peduli Perbatasan, dan Program Televisi Peduli Perbatasan.

Penilaian terhadap sembilan kategori tersebut dilakukan oleh komisioner KPI Pusat serta dewan juri independen yang diketuai Kak Seto Mulyadi dengan anggota antara lain Anjasmara (artis), Arie Junaedi (pengamat komunikasi), Kasandra Putranto (psikolog), dan Imam Prihandiyoko (jurnalis).

KPI menerima 150 program yang dilombakan, terdiri atas 106 tayangan dari televisi dan 44 program dari radio. Dari seleksi yang dilakukan oleh KPI atas program-program siaran yang diajukan lembaga penyiaran untuk ikut dilombakan dalam Anugerah KPI 2014 kali ini menghasilkan tiga nominasi untuk masing-masing kategori.
Berikut nominasinya:
Kategori Program Anak:
1. HAFIDZ Episode #25 (RCTI)
2. Si Bolang "Cerita dari Sasak Bayan” (Trans 7)
3. Syamil dan Dodo “Rukun Sholat” (RTV)

Kategori Program Sinetron:
1. Para Pencari Tuhan 8 Episode #01 (SCTV)
2. Rindu Suara Adzan Episode #10 (Global TV)
3. Sahabat Terbaik “Upacara Bendera” (RTV)

Kategori Program Film Televisi (FTV):
1. Sinema Wajah “Manusia Gerobak” (SCTV)
2. Garis Finish (Kompas TV)
3. Ketupat Lebaran Mak Iroh (Trans TV)

Kategori Program Berita:
1. Bongkar Perkara “Aku Cinta Indonesia” (Sindo TV)
2. Merajut Asa “Kampung Jalak Sendang Lebak” (Trans 7)
3. Fokus Sore “Bus Tingkat” (Indosiar)

Kategori Program Presenter Talkshow Terbaik:
1. Retno Pinasti Liputan 6 “Indonesia Baru : Para Pemimpin Tangguh” (SCTV)
2. Sarah Sechan Episode #376 (NET TV)
3. Aiman “Aiman dan Marzuki Ali” (Kompas TV)

Kategori Program Talkshow:
1. Mata Najwa “Penebar Inspirasi” (Metro TV)
2. Aiman dan Jusuf Kalla (Kompas TV)
3. Interupi “Berpacu Menuju Kursi Presiden” (Indosiar)

Kategori Program Radio Feature Budaya:
1. Arja Di Masa Kini (RRI Bali)
2. Sinden Jimbe, Bagai Cermin Retak (Mayangkara 101 FM Jawa Timur)
3. Rampai Talang Banyu Asin ( Radio Suara Indah Persada Pangkalan Balai Sumsel)

Kategori Program Televisi Feature Budaya:
1. Explore Indonesia “Kaki-Kaki Suci Baduy” (Kompas TV)
2. Indonesia Bagus “Nias” (NET TV)
3. Liputan 6 Potret “Mencari Jejak Sang Garuda” (SCTV)

Kategori Program Radio Peduli Perbatasan:
1. Meretas Impian Diujung Batas (RRI Entikong Kalimantan Barat)
2. Dialog Interaktif “Aspirasi Merah Putih” (RRI Atambua NTT)
3. Peran BNPP Membangun Batas Negeri Untuk Kesejahteraan NKRI (Radio Indra Bengkalis Riau)

Kategori Program Televisi Peduli Perbatasan:
1. Garis Depan “Wajah Serambi Negeri” (Kompas TV)
2. Ironi di Tapal Batas “Jaladri Sang Pejuang “ (TVRI Kalimantan Barat)
3. Cakrawala Telisik “Jalan Sengsara di Beranda Negara” (ANTV)

Anugerah KPI 2014 ini akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar, Selasa 18 November 2014 pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Hingga saat ini, KPI masih mengagendakan kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam acara tersebut.

KPI berharap dengan penganugerahan ini, kualitas program siaran di televisi dan radio semakin meningkat. Sehingga dapat mencapai tujuan penyiaran seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Penyiaran, bahwa tayangan ataupun siaran tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, namun juga sarat dengan muatan edukasi dan informatif.

Sumber: tribunnews.com

Tambahan: Acara ini ternyata disiarkan langsung oleh sebagian stasiun televisi nasional, dan beberapa stasiun radio di Indonesia. Bisa ditonton malam ini, jika belum sempat ke kantor Indosiar.