Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Juli 2014

Ini Talkshow Bisa Tayang 3 - 4 Kali Dalam Sehari Jika Libur Nasional

     Logo NET. Toons di Iklan Program

Pada hari libur nasional yang jatuh di salah satu hari dalam Senin - Jum'at, mungkin kita melihat siaran NET. berbeda dari biasanya. Kenapa bisa berbeda? Apakah ada perubahan pada hari itu?

Bagi kita yang tinggal di daerah memiliki siaran NET. (Jakarta , Jatim , dll) pasti mengetahui masalah yang saya maksud ini. Ya, program hiburan dengan presenter Sule dan Andre Taulany berkonsep talkshow, seperti program @Show_Imah Trans TV atau mungkin PAS Mantap Trans 7 , bernama Ini Talkshow. Acara ini bisa tayang 3 - 4 kali sehari saat tanggal merah yang jatuh di salah satu hari di antara Senin - Jum'at! Kok bisa?

Ceritanya berawal saat saya tidak tahu ketika saya mengganti remote televisi rumah pada hari pemilu legislatif 9 April 2014 lalu. Kantor saya libur hari itu. Saat saya tiba di channel NET. saya terkejut sekali. Apalagi itu sekitar pukul 3 sore. Saya melihat bahwa acara yang tayang bukanlah Shelldon / Dragon Warriors (acara NET. Toons). Tetapi, Ini Talkshow yang muncul. Pada waktu itu, juga ditampilkan hasil quick count di bawah layar lengkap dengan hasil quick countnya dan juga logo NET. Update meski yang saya lihat Ini Talkshow.

Tidak pada waktu itu saja. Sebenarnya, 18 April 2014 juga hari libur Nasional (maaf) Jum'at Agung. Sesuai namanya, hari itu Jum'at. Sayangnya saya tidak mengetahui acara tersebut (Ini Talkshow) tayang siang hari atau malamnya saja. Karena saya sedang pergi keluar kota di tempat yang belum memiliki siaran NET. via terestial. Tetapi saya berlibur di Pati, Jateng hanya seharian dan sorenya saya kembali pulang ke Surabaya.

Kamis, 1 Mei 2014 libur nasional Hari Buruh Sedunia. Kantor saya terlibat di Hari Buruh, tetapi saya tidak masuk karena saya sedang sakit dan beristirahat di rumah. Pada saat pukul 2 siang, saya kembali bertemu dengan program Ini Talkshow. Acara yang mengangkat episode seorang artis yang pernah membuat lagu di masa kecilnya, diputar hingga pukul 3 sore. 

Tetapi setelah episode ini tayang, acara Ini Talkshow di hari tersebut berbeda dengan pukul 2 siang. Saya hanya tahu sekilas saja, karena saya setelah itu tidur nyenyak demi kesehatan saya.

2 Minggu kemudian, Kamis 15 Mei 2014. Hari itu libur nasional lagi untuk Hari Raya Waisak 2558. Lagi lagi saya berjumpa lagi dengan Ini Talkshow pada siang harinya. Kasus tersebut datang setelah saya tidur pulas sekitar pukul 15.30 WIB. Tapi saya lupa dengan episode yang ditayangkan, walaupun saya melihat hingga memasuki pukul 16.00 WIB. Imbasnya sama, NET. Toons libur.

Selasa, 27 Mei 2014 dan Kamis, 29 Mei 2014 adalah hari pengganjal libur + aktivitas masyarakyat berada. Tetapi saya tidak bisa memantau siaran NET. pada 2 waktu tersebut. Apakah program yang tayang adalah Ini Talkshow (pada siangnya) atau NET. Toons saya kurang tahu. Hal itu terjadi ketika saya sakit campak dan masuk ke RS. Dr. Sutomo Surabaya. Saya beristirahat di rawat inap selama 1 minggu penuh (masuk rumah sakit pada Minggu, 25 Mei 2014 malam dan keluar Sabtu, 31 Mei 2014). Dan di kamar saya rumah sakit  belum punya fasilitas hiburan seperti TV , Radio , dll.

Saya masih belum mendapat berita masuk di Ini Talkshow akan tayang saat Idul Fitri 1435 H (Senin , 28 Juli 2014 - Jum'at, 1 Agustus 2014) pada jam tayang NET. Toons. Karena saat tulisan ini diterbitkan, saya belum memiliki acara mudik di rumah keluarga saya. 

Intinya, selama hari libur nasional tiba di antara hari pada Senin - Jum'at acara Ini Talkshow bisa tayang 3 - 4 kali sehari (karena acara Ini Talkshow tayang resmi Setiap Hari pukul 20:00 WIB). NET. Toons yang jatah tayang pada Senin - Jum'at juga harus libur, seperti masyarakat lain. Walau itu hari kejepit (maksudnya Jum'at 2 Mei 2014 dan 16 Mei 2014 setahu saya) NET. Toons tetap tayang seperti biasa. 


 

Minggu, 12 Januari 2014

Acara YKS Terancam Hilang Di Trans TV

                                                   Logo Yuk Keep Smile

Surabaya - Tayangan YKS (Yuk Kita Smile) sebuah tayangan hiburan di TV mendapatkan perlawanan keras dari berbagai kalangan. Ada yang dari kalangan anggota DPR, ada pula dari KPAI. Masyarakat juga banyak yang menyatakan bahwa YKS merupakan program televisi yang tidak mendidik.

Menurut anggota Komisi I (penyiaran) DPR, Tjahjo Kumolo, salah satu adegan dalam goyang oplosan yang ada di tayangan YKS mengarah ke pornografi. Politikus itu berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberi peringatan terhadap stasiun televisinya (MerdekaCom, 30/12/2013).

Beberapa orang juga menandatangani petisi yang meminta YKS dihentikan tayangnya. Mereka kebanyakan keberatan dengan tayangan itu yang tidak mendidik, tidak bermutu, dan goyangan oplosan dianggap merusak moral anak-anak.

Sampai sejauh ini KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang berwenang untuk mengawasi, memberikan peringatan, bahkan menghentikan sebuah tayangan di televisi belum menentukan sikap.

Pada prinsipnya keberatan sebagian masyarakat terhadap ada dua hal: tayangan itu dianggap tidak bermutu atau tidak mendidik dan goyangan oplosan yang dianggap porno.

Tulisan ini mengajak pembaca untuk tidak buru-buru berburuk sangka apa lagi sampai pada simpulan bahwa tayangan itu harus dihentikan. Mengapa? Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menilai tayangan itu perlu dihentikan di bawah ini mungkin perlu dikedepankan.

Pertama, sebuah tayangan TV tidak harus dihentikan hanya karena “tidak bermutu.” Tidak bermutu merupakan hasil pemikiran yang subjektif kalau itu dilekatkan pada sebuah program televisi. Mungkin ada pihak yang dapat membutiri indikator-indikator seperti apa tayangan yang bermutu itu. Tetapi, pihak produser juga memiliki kriteria sendiri tayangan seperti apa yang dianggapnya bermutu. Baru bila sebuah tayangan merusak atau melanggar norma negara, tayangan itu harus dihentikan.

Kedua, YKS adalah program TV yang melibatkan banyak orang yang juga berarti sumber nafkahnya. Artis-artis utama dan kru-kru pendukung produksi tak terbilang banyaknya. Sebagian dari mereka adalah berasal dari strata sosial-ekonomi menengah bawah.

Olga Syahputra, Caisar, Soimah, Deni, Wendi adalah sekadar contoh. Mereka representasi orang-orang dari strata sosial yang tidak tinggi. Mereka berjuang dengan gigih dan sering jatuh bangun. Usaha-usaha mereka menginspirasi banyak orang. Orang disadarkan betapa tidak mudah untuk meraih kesuksesan.

Kini mereka mulai menikmati perjuangannya untuk memperbaiki kondisi dirinya dan keluarganya. Jika tiba-tiba acara YKS dihentikan, maka pihak yang menghentikan dirasakan tidak fair.

Di acara itu juga sering diberikan hadiah untuk penonton dalam lomba joget. Di antara penonton yang mendapat hadiah itu sebagian juga dari kalangan tidak mampu. Hadiah yang mereka terima ada yang akan digunakan untuk membeli obat yang selama ini tidak mampu dibelinya.

YKS adalah tayangan yang memelopori aktivitas para kru teknis sebagai bagian dari shoot kamera ketika acara sedang berlangsung. Selama ini mereka dianggap orang-orang di belakang layar untuk sebuah acara di televisi. Para penonton tidak kenal sama sekali karena wajahnya tidak pernah ditampilkan di layar TV pada program yang mereka juga turut membuatnya. Sekarang dengan adanya YKS mereka dinaikkan derajatnya dengan seringnya melibatkan mereka dengan goyangan-goyangannya, diundang ke panggung utama, dilibatkan dalam kuis, dsb.

Ketiga, YKS adalah acara yang menarik bagi jutaan orang penontonnya. Mungkin jumlah penggemarnya jauh lebih banyak daripada penentangnya. Tidak adil kiranya bila tayangan televisi yang penggemarnya berpuluh-puluh juta (terlihat dari jam tayang prime time) dihentikan oleh kelompok minoritas.

Keempat, format YKS adalah hiburan, bukan pendidikan. Sehingga, tidak layak orang menghakimi tayangan hiburan harus bermuatan pendidikan. Idealnya memang demikian. Tetapi dalam praktik hal itu sulit diwujudkan karena biayanya mahal, waktu pembuatannya memerlukan waktu lama, melibatkan banyak ahli, memerlukan properti yang canggih (walaupun tidak harus). Mana ada tayangan TV di Indonesia yang berkonten hiburan tetapi mendidik sekaligus mengundang minat puluhan juta penonton?

Kelima, harus dipisahkan antara YKS secara keseluruhan yang isi tiap episodenya beragam dan goyang oplosan yang banyak dikecam itu. Konten YKS sering mengundang orang-orang yang memiliki kredibilitas bagus di masyarakat, misalnya petinju Chris John, ustad Maulana, olahragawan panco. Tidak proporsional kiranya sebuah acara dihentikan hanya karena salah satu komponen dianggap tidak sempurna.

Goyang oplosan yang dianggap porno, vulgar, menjurus ke aktivitas seksual, dan merusak mental anak-anak, sebenarnya merupakan persepsi pada sebagian orang. Sementara orang-orang lainnya memiliki persepsi yang berbeda. Mereka menganggap goyang oplosan merupakan tarian yang kocak dan menghibur. Salah seorang komentator di sebuah berita online mengatakan, goyang oplosan vulgar atau tidak tergantung pada apakah pikiran kita jorok atau bersih.

Orang yang mengatakan goyang oplosan merusak moral anak-anak terasa berlebihan dan tanpa bukti. Di belahan dunia lain tidak pernah terdengar ada penelitian yang menyebutkan terdapat kerusakan moral pada anak-anak hanya karena mereka meniru tari-tarian orang dewasa.

Keenam, jika YKS harus dihentikan maka banyak tayangan lainnya juga harus dihentikan kalau ukurannya tidak mendidik dan tidak bermutu. Banyak sekali tayangan yang tidak mendidik dari berbagai format.

Acara ILC yang dihadiri tokoh-tokoh nasional pun sebetulnya sering ada episodenya yang tidak mendidik. Debat kusir antara Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbun merupakan perdebatan yang memalukan. Beberapa perdebatan yang justru dilakukan oleh para tokoh politik nasional lainnya juga tidak bermutu dan tidak mendidik. Berita-berita banyak yang berisi perkelahian, perampokan, pembunuhan, korupsi, pembohongan publik juga tidak bermutu. Infotainment, debat publik, sinetron, dunia hantu, juga banyak yang tidak bermutu. Apakah itu semua juga harus ditutup?

Ketujuh, goyang Caisar adalah goyang atau salah satu tarian fenomenal hasil kreativitas dan banyak disukai di seluruh Indonesia. Kreativitas perlu dihargai meskipun “hanya” berupa tarian kalau masyarakat ini mau menciptakan masyarakat kreatif. Jangan karena seseorang tidak suka karena seleranya berbeda lalu berhak menghakimi sebuah karya sebagai tidak bermutu.

Caisar yang dikenal sebagai ikon goyang Caisar adalah seorang pemuda lugu dan pendiam yang dulu tukang membawakan koper, menjadi sopir pribadi, dan membantu banyak hal dari komedian Yadi Sembako. Kini setelah ia terkenal bahkan melebihi mantan “majikannya” banyak yang mengatakan, sifatnya tetap rendah hati, ia masih mau membawakan koper milik Yadi Sembako. Bukankah ini juga aspek mendidik melalui praktik?

Terdapat kecenderungan yang menyedihkan dalam mengemukakan pendapat pada era sekarang ini. Orang dengan mudah menyalahkan orang lain, menghujat, menghakimi, membunuh karakter orang lain karena berbeda pendapat. Sifat bijak hampir sirna di hati orang tersebut. Merasa benar sendiri adalah segalanya. Orang lain dianggap salah bila berbeda pendapat dengannya.

Dalam konteks tayangan YKS, bila terjadi kekurangan sebaiknya dinilai secara arif, mempertimbangkan berbagai aspek, menunjukkan apa yang sebaiknya diperbaiki baru kemudian disampaikan kepada pihak yang tepat dengan cara yang tepat.

Biarlah YKS menjadi hiburan bagi sebagian dari sekelompok masyarakat yang sesuai dengan seleranya. Biarlah acara itu menjadi ajang berekspresi bagi mereka. Biarlah mereka menikmati hiburan dari program yang disukainya sekalipun bagi kita acara itu sangat membosankan. Bila kita sedang jengah melihat sebuah tayangan Trans TV yang kita anggap tidak sesuai dengan selera kita, kita bisa pindah saluran ke Alif TV, TVRI, Kompas TV, atau stasiun TV lainnya. Begitu pun sebaliknya.


Sumber :detikforum.com


Catatan : Tulisan ini berstatus NO SARA.

Kamis, 19 Desember 2013

Profil Acara : Yuk Keep Smile

                                                     Logo Yuk Keep Smile di TRANS TV.

Yuk Keep Smile (disingkat dengan YKS) adalah acara televisi sketsa komedi, kuis interaktif, dan game show yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans TV. Acara ini mengudara pertama kali pada tanggal 31 Agustus 2013, dan merupakan kelanjutan acara Yuk Kita Sahur, yang sebelumnya ditayangkan sebagai acara sahur pada Ramadhan 2013. Format acara ini adalah pertunjukan musik langsung, komedi situasi, kuis interaktif, talkshow, dan game show, yang dipandu dan diisi oleh beragam artis, dengan menghadirkan bintang tamu berbeda setiap harinya. Tayang setiap hari pada pukul 19.30 sampai 22.30, acara ini terkenal dengan tarian yang dikenal dengan "Joget Caesar" yang diiringi lagu Asik Asik Joss dan Kereta Malam. Selain itu, Kini beberapa Tarian Pun ditambah Seperti Joget Bang Jali Denny Cagur, Goyang Oplosan, Goyang Simalakama.

"YKS yang tadinya 'Yuk Kita Sahur' menjadi 'Yuk Keep Smile' itu karena kita melihat animo masyarakat yang suka dengan acara ini. Jadi kami ingin membuat suatu inovasi baru yah itu tadi 'Yuk Keep Smile (YKS)'," kata produser 'Yuk Keep Smile', Muhammad Yustiana Sandi, saat berbincang dengan merdeka.com di studio satu Trans TV, Kamis (17/10).

Sandi menambahkan, program YKS sendiri ingin menonjolkan sisi yang dapat dinikmati masyarakat dari segi hiburan. Sementara itu, untuk penonton yang datang ke studio Trans TV, penonton yang dianggap kreatif akan mendapatkan hadiah.

"Gak ada sih, bisanya mereka itu menampilkan kreatifitas yah yang belum ada menjadi ada. Contohnya ngebuat bahan dari karton jadinya manusia mobil-mobilan." ujar Sandi saat ditanya apa kriteria dalam menentukan penonton yang mendapatkan hadiah.

Jam tayang 'Yuk Keep Smile' yang semula ditayangkan dua kali dalam seminggu kemudian ditambah menjadi seminggu tujuh kali. Tentunya penambahan jam tayang ini akan berimbas kepada tingkat kebosanan penonton.

Namun, pria yang pernah bergabung dalam program 'Extravaganza' dan 'Show Imah' ini berharap, umur 'Yuk Keep Smile' dapat bertahan lama.

"Yah doain aja yah sampai 5 tahun ke depan dan terus menerus acaranya berlangsung," harapnya.

 Sumber berita: www.merdeka.com.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Abadinya Berpacu Dalam Melodi

Secara nama dan tampilan, kuis Berpacu Dalam Melodi nyaris sama sekali tidak berubah. Sejak pertama tayang di TVRI zaman bahuela dulu, sempat muncul di MetroTV beberapa tahun lalu, sampai balik lagi di TVRI sekarang ini, Berpacu Dalam Melodi (BDM) ya tetap begitu itu. Diiringi oleh kelompok musik Ireng Maulana All Star yang memainkan musik di belakang juntaian sumbu kompor yang dibentuk sebagai tirai, acara dibuka dengan Koes Hendratmo yang muncul sambil menyanyi.

Setelah itu, sebuah kalimat ‘sakti’ diucapkan dengan intonasi khas Mas Koes, “Satu minggu lamanya kita berpisah, satu minggu pula usia kita bertambah.” (Dulu, saat masih tayang sebulan sekali, kata ‘satu minggu’ itu, masih sebagai ‘satu bulan’).

Hal yang berbeda dibanding dengan yang dulu, adalah adanya penonton yang sekarang duduk di belakang peserta. Selebihnya adalah sama. Ehya, ada ding yang tidak sama. Yakni, saat peserta muncul sambil berlengak-lenggok diiringi musik instrumentalia, sekarang yang mengenalkan mereka bukan suara Bung Olan (Sitompul?). Ini bisa diketahui karena Mas Koes tidak seperti dulu yang sebelumnya selalu bilang, “Bung Olan, silakan.”

Tentang pembagian babak, tetap tidak berubah. Ada Kenangan Masa, Pelangi Antar Nusa, Bursa Nada dan Sekilas Wajah. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, bisa saja BDM dikemas dalam tampilan yang berbeda. Tetapi Helmy Yahya, raja kuis Indonesia yang mengusung kembali BDM kreasi ratu kuis (dan guru Helmy Yahya) Ani Sumadi ini ke TVRI lagi, yang ‘dijual’ sepertinya ya memang kenangan masa lalunya itu. Karenanya, bisa jadi, segmen penonton yang dibidik adalah generasi yang sekarang sudah tidak muda lagi.

Dengan mendengarkan lagu-lagu lawas, para orang tua yang sedang suntuk mengikuti acara berita-berita politik yang bikin rambut makin rontok, atau kadar asam urat makin tinggi (sementara tidak seberapa acara televisi bermutu yang sesuai dengan usia mereka), menyaksikan BDM bisa jadi akan membuat syaraf tidak tegang. Mengenang masa lalu, sambil ikutan menyanyi lagunya Nate King Cole, atau Ernie Djohan atau The Beatles dsb.

Ditunggu saja, berapa lama BDM mampu bertahan di tengah banyaknya acara televisi yang datang dan pergi. Kalau ia masih mampu survive di tengah gempuran acara ecek-ecek yang malah bisa meraup banyak iklan, sungguh bisa dibilang BDM adalah acara kuis televisi yang abadi.

Jumat, 23 Agustus 2013

Acara TV di Indonesia Yang Berbau Kontroversi

Ini merupakan tulisan kedua di blog ini. Sekarang, saya akan membawa informasi tentang acara TV di Indonesia yang berbau kontroversi dan akan dibubarkan oleh KPI / KPID

1. WWF Smackdown (tvOne)
Smackdown adalah sebuah program hiburan gulat yang merupakan bagian dari World Wrestling Entertainment (WWE). Di Amerika Serikat, Smackdown! lazim dikenal dengan nama WWE Friday Night SmackDown!.

Smackdown! adalah acara yang dibuat oleh WWE yang dimaksudkan untuk menandingi acara WCW, Thunder. Tadinya Smackdown! direncanakan sebagai pertunjukan khusus para Divas (para pegulat wanita WWE), namun rencana ini dibatalkan dan Smackdown! menjadi show pelengkap RAW.
Di AS, Smackdown! pertama kali ditayangkan pada tanggal 29 April 1999, saat itu direncanakan sebagai pertunjukan spesial saja. Akan tetapi karena banyaknya penggemar wrestling yang menonton acara ini, Smackdown! akhirnya mendapat jam tayang primetime pada hari Kamis, bersaingan dengan WCW Thunder. Smackdown! sendiri identik dengan warna biru sehingga kerapkali disebut "The Blue Show".
  
 Sayang, pada 2007, Smackdown! tidak lagi ditayangkan di Indonesia setelah terjadi beberapa insiden yang mengakibatkan cedera dan kematian dari beberapa orang anak akibat menirukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para atlitnya. Walaupun di dalam acara Smackdown! sendiri telah terdapat peringatan untuk tidak menirukan, dan usaha dari stasiun TV yang bersangkutan sendiri untuk menayangkannya pada jam yang cukup malam (di luar jam tayang acara anak-anak), usaha itu tidak cukup dan Smackdown! kerap menjadi kambing hitam tiap kali insiden kekerasan yang dilakukannya.

Sengaja gambarnya tidak saya ambil. Karena yang dikhawatirkan nanti, ditiru anak - anak lagi dan menjadi korban.

2. Oh Ternyata (Trans TV)


Setelah acara Smackdown tamat di Indonesia, anak - anak sudah memiliki ide menonton sinetron setelah primetime. Oh Ternyata di Trans TV misalnya. Acara ini dikeluhkan masyarakyat di gang saya dan di daerah lain. Karena, sinetron ini menampilkan hal negatif. Seperti, pembunuhan dengan senjata tajam , memukul orang , tawuran sesama manusia , mengusir dan memfitnah orang (seperti seorang pembantu yang kena masalah kecil saja sudah menyalahkan orang hingga ia berjanji tidak mau kembali). Samping itu, anak - anak bisa - bisa menirukan acara ini dengan menyimpan warisan Smackdown.

3. Ninja Hattori (NET. Mediatama TV)






Acara ini disaksikan di NET. Mediatama TV pada pukul 13:30 WIB. Kartun ini termasuk bagian kontroversi karena anak - anak Indonesia yang masih TK atau SD sudah mengenal cinta sekarang. Bahkan kartun ini sering muncul beberapa episode yang mengeluarkan kata cinta (seperti surat cinta , tergila - gila , kawin , dll). Berdasar informasi, karakter yang ada di film ini masih berumur 10 atau 11 tahun (kecuali orang tua). Pernah di episode ini menceritakan tentang kehidupan Yumeko dan Kimimaki (yang masih SD) sesudah nikah. Adalagi yang lain, yang menceritakan Hattori memakan burger beberapa kali dalam seminggu. Hingga ada yang mengatakan "Kamu, tergila-gila dengan burger ya, Hattori?". Mungkin karena waktu yang berjalan terus, akhirnya anak - anak Indonesia sudah menjadi induk kartun dari Jepang ini.

4. Empat Mata (Trans 7)
Acara hiburan komedi ini berganti nama menjadi (Bukan) Empat Mata.  Empat Mata termasuk dalam acara yang memiliki reputasi cukup buruk karena sering mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Teguran pertama diberikan karena acara ini karena menampilkan adegan Sumanto pemakan manusia (2007). Pada tahun 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh KPI karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Tapi kemudian Pihak Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program tersebut menjadi Bukan Empat Mata dan tetap menayangkannya. KPI tidak bereaksi terhadap tindakan Trans7 tersebut akan tetapi, acara ini dihimbau agar tidak membicarakan hal-hal yang vulgar, mesum, dan berbau seks.

Semoga acara kontroversi ini segera diurus dengan cepat oleh KPI dalam waktu dekat dan jangan meniru hal hal ini kepada masyarakyat. Terima kasih.