Tampilkan postingan dengan label TV. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TV. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Maret 2014

Poin Penting SKB Pengaturan Iklan Kampanye

Jakarta - Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan iklan politik di lembaga penyiaran akhirnya ditanda tangani (Jumat 28/2/2014). SKB itu meminta semua lembaga penyiaran atau peserta pemilu menghentikan iklan politik sebelum kampanye resmi dimulai.

Kesepakatan moratorium tersebut diteken ketua KPU Husni Kamil Manik, Ketua Bawaslu Muhammad , Ketua KPI Judhariksawan , dan ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdul Hamid Dipopramono.

Dalam keterangan tertulis yang diperoleh , kesepakatan itu menyebutkan pengaturan iklan kampanye. Lembaga Penyiaran dan peserta pemilu wajib menaati ketentuan maksimum batas iklan kampanye. Yakni secara kumulatif dengan ketentuan sebanyak 10 spot berdurasi paling lama 30 detik untuk setiap televisi per hari selama masa kampanye.

10 spot berdurasi 60 detik atau 1 menit untuk stasiun radio setiap harinya selama masa kampanye pemilu berlangsung.

Ketentuan lainnya, lembaga penyiaran dan peserta pemilu untuk menjual spot iklan yang tidak dimanfaatkan peserta pemilu kepada peserta pemilu yang lain. Standar tarif iklan kampanye juga harus ditentukan media dan berlaku sama untuk semua peserta pemilu.

Kemudian di masa tenang, segala bentuk pemberitaan , rekam jejak , dan program program yang mengandung unsur kampanye dilarang muncul di lembaga penyiaran. Sementara soal hasil hitung cepat (Quick Count) hasil pemilu, disepakati lembaga penyiaran hanya boleh lembaga yang memperoleh izin dari KPU. "Disiarkan paling cepat 2 jam setelah pemungutan suara selesai di wilayah Indonesia bagian barat" kata Abdul Hamid.

Lembaga penyiaran juga wajib menyampaikkan informasi tentang sumber dananya. Selain itu, mereka menyatakan bahwa hasil Quick Count tersebut bukan merupakan hasil resmi penyelanggara pemilu.

Di bagian lain, Ketua DPR RI Marzuki Ali menilai penerapan moratorium yang diteken dalam SKB oleh 4 lembaga, yang tergabung dalam gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilu , tidak akan efektif. "Tidak efektif karena sudah mepet dengan jadwal kampanye resmi" kata Marzuki.

Berbeda halnya, jika aturan itu sudah diterbitkan 1 atau 3 bulan , bahkan dari setahun yang lalu. Ketika iklan politik dari parpol belum marak seperti saat ini. Menurut Marzuki, moratorium tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap semua partai. Namun, hanya berdampak pada pimpinan partai yang memiliki saham di perusahaan media.

Sumber : Jawa Pos 1 Maret 2014.

Minggu, 02 Februari 2014

Cara Cepat TV Yang Siarannya Terganggu Karena Bencana Alam dan Kebakaran Di Studio

                                       Mobil PMK DKI Jakarta sedang memadamkan api dari ruang genset Trans Corp.

Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara yang diapit oleh 2 Samudera dan 2 Benua. 2 Samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dan yang dimaksud 2 Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Negara yang didirikan oleh Presiden RI pertama (Ir. Sukarno) dan Wakil Presiden RI pertama (Drs. Muhammad Hatta) pada 17 Agustus 1945 ini, adalah negara yang rawan gempa bumi. Mengapa?

Tingkat kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia, ditentukan oleh keberadaannya di tepi lempeng utama dunia yang terus bergerak. Juga dipengaruhi oleh rapuhnya batas kontinen masa lalu. Nah...biar pada tidak kuper, kami kasih tau dulu definisi gempa. Gempa itu gerakan tiba-tiba di kerak atau mantel bumi yang berelaksasi menuju keadaan normal, setelah mengalami dorongan, desakan, tumbukan dan pergeseran antar lempeng. 

Itulah penjelasan tentang gempa bumi. Tapi siapa yang tahu bahwa kejadian alam seperti gempa bumi , banjir , dll itu bisa berdampak kepada siaran televisi yang mengudara. Berikut ini syarat dan cara cepat televisi yang memberhentikan siaran sementara karena bencana alam.

                           Bencana Alam

1. Jika ada televisi yang tengah menayangkan acara non live, terus tiba tiba gempa bumi, secepatnya siaran langsung sign off paksa.

2. Menayangkan color bar maupun permohonan maaf karena gempa bumi dengan menampilkan running text.
3. Pemancar atau listrik di stasiun televisi tersebut langsung dimatikan.
4. Apabila ada acara live (tapi bukan Breaking News) berlangsung, presenter berita maupun kru kru yang sedang bertugas secepatnya melarikan diri ke jalan raya.

5. Gempa bumi selesai. Saran saya, walau gempa bumi selesai televisi sebaiknya jangan mengudara dulu. Dikhawatirkan ada gempa susulan. Atau mengudara kembali pada keesokan harinya pasca gempa.

Syarat ini mudah mudahan bisa dibaca KPI/KPID maupun kru dari seluruh stasiun televisi di dunia. Tujuannya, kalau ada gempa bumi, kru bertugas di stasiun televisi tersebut cepat memberhentikan siarannya.

Lain dengan gempa bumi. Kebakaran? Ya, di Indonesia pernah mengalami musibah di beberapa stasiun televisi nasional maupun lokal belakangan ini. Penyebab utamanya pasti korsleting listrik. Lantas bagaimana caranya stasiun televisi yang mengalami musibah kebakaran dan memberhentikan siarannya? Berikut ini cara cepatnya.

                                  Kebakaran di Stasiun Televisi

1. Ketika acara non live tengah berlangsung, dan tiba tiba ada suara atau asap muncul dari sebuah ruangan, siaran secepat mungkin diberhenti, seperti gempa bumi.

2. Color bar maupun permohonan maaf ditampilkan dengan running text karena kebakaran di stasiun televisi yang mengalami musibah.

3. Dipindah ke siaran lokal sambil memantau perkembangan terkini (seperti Trans Corp pada 2012).
4. Jika ada acara live (tapi bukan Breaking News) berlangsung, presenter dan kru kru segera meninggalkan studio secepat mungkin.

5. Seluruh karyawan atau kru di stasiun televisi yang mengalami kebakaran, langsung memadamkan api bersama mobil PMK.

6. Listrik atau pemancar langsung dimatikan.
7. Jika api bisa dipadamkan, karyawan atau kru tersebut kembali memasang alat siaran.
8. Karena karyawan tersebut kembali memasang alat untuk siaran, siaran televisi yang mengalami musibah kebakaran kembali mengudara dengan color bar atau acara siaran ulang.

9. Siaran kembali normal dan langsung diberitakan pada acara berita.
10. Mengecek kembali tempat yang terbakar tersebut.

Nah 2 cara cepat pemberhentian siaran televisi diduga gempa bumi dan kebakaran. Bisa bermanfaat bagi seluruh manusia di dunia ini. Mudah mudahan stasiun televisi yang pernah mengalami musibah, KPI/ KPID setempat bisa membaca cara cepatnya pemberhentian siaran. Terima kasih.

Rabu, 25 Desember 2013

Profil TV : Beritasatu TV

                                          Logo Beritasatu TV

BeritaSatu TV (sebelumnya bernama Qtv dan QChannel) adalah saluran televisi berita yang mengudara sejak tahun 1998. Saluran ini juga berguna sebagai saluran khusus untuk mengenai soal-soal keuangan. Saluran ini hanya bisa disaksikan melalui satelit dan kabel dan juga siaran digital terestrial DVB-T2 yang bisa disaksikan via Set Top Box DVB-T2 atau Nexmedia. Target pemirsanya adalah kalangan menengah ke atas. Pemilik dan pendirinya adalah Peter F. Gontha.

Q Channel dibuka tahun 1998. Acara pertama digelar ialah Q Inspiration. Sejak tahun 2007, nama channel ini diubah ke Qtv.

Pada tanggal 1 September 2011, Qtv bertransformasi lagi menjadi BeritaSatu TV. Peluncurannya secara resmi digelar pada tanggal 3 September 2011. BeritaSatu TV merupakan saluran televisi berita, sehingga menjadi pesaing MetroTV, tvOne, MNC News, dan Kompas TV. Pada awalnya, saluran ini akan bersiaran selama empat jam per hari, yang akan ditingkatkan menjadi 7-8 jam per hari mulai bulan Januari 2012. Ke depannya, BeritaSatu TV akan tayang selama 24 jam. BeritaSatu TV menjadi anggota baru dari BeritaSatu Media Holdings yang dimiliki oleh Grup Lippo.

BeritaSatu HD

BeritaSatu TV merupakan Stasiun TV pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi gambar beresolusi tinggi atau High Definition (HD). Saat ini BeritaSatu HD sudah hadir di TelkomVision HD, First Media HD dan Aora HD. Skynindo

Selamat Natal 2013 & Tahun Baru 2014

Assalamualaikum wr.wb. Hari ini, 25 Desember 2013. Hari yang takkan dilupakan oleh umat Kristiani dari seluruh dunia. Karena hari ini adalah hari Raya Natal.

Seminggu lagi, tepatnya tanggal 1 Januari 2014. Hari perayaan Tahun Baru Masehi 2014. Dimana hari itu seluruh manusia di dunia ini membuat harapan agar lebih baik di tahun yang baru ini.

Seputartvindonesia.blogspot.com mengucapkan Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Wassalamualaikum.wr.wb

Kamis, 19 Desember 2013

Iklan Rokok Di Televisi

Pada suatu hari, ada 3 anak kecil yang bermain bersama di sebuah taman bermain yang besar dan lebar. Setelah beberapa jam bermain, 3 anak itu terlihat lelah. Karena lelah, 3 anak itu memutuskan untuk membeli es krim yang kebetulan sedang berhenti di hadapan anak anak.

               Rafi : "Pak, saya ingin beli es krim"
               Penjual : "Yang rasa apa, Dik?"
               Rafi : "Anu, yang rasa Strawberry. Kalau kamu pesan apa, Zak?"
               Zaky : "Kalau saya yang coklat aja"
               Cakil : "Saya pesan yang rasa Vanilla dan cone 1" (menunjuk pesanan)
              
Si penjual es krim terlihat ceria. Karena, baru kali ini penjual itu mendapat pemesan es krim. Penjual itu kemudian meminta uang. 3 anak tersebut dengan ikhlas menerima uang kembaliannya dan juga es krim yang mereka pesan.

               Penjual : "Ini kembaliannya, Dik"
               Cakil : "Terima kasih juga, Pak. (menghirup sesuatu) Pak, es krimnya kok bau asap?"
               Zaky : "Ya, kenapa memangnya Pak?"
               Penjual : "Itu karena saya merokok selama 12 tahun" (menyalakan korek)
               3 Anak : (kaget, lalu menepuk tangan ke kepala seperti goyang Oplosan) "Merokok?"
               Penjual : "Betul sekali, Dik"
               3 Anak : "Lari, es krim kita bau rokok" (melarikan diri)
               Penjual : (menjalankan gerobaknya) "Kembali dik!! Ayo kembali!"

Tulisan yang saya tulis, itu tentu bukan iklan rokok yang disiarkan di televisi. Tetapi, drama ini menceritakan tentang seorang penjual es krim yang sudah 12 tahun merokok. Justru, kasus itu membuat pembelinya kaget dan melarikan diri, karena rokok yang dihirup si penjual. Mengingat drama ini, masih banyak televisi di Indonesia yang menayangkan iklan rokok.

Penyensoran adegan merokok/rokok/yang berhubungan dengan rokok yang ditampilkan di TV. Sejujurnya saya bingung dengan aturan ini. Saya tahu tujuannya baik, seperti yang sudah dilakukan dengan gencar oleh pemerintah melalui berbagai peraturan dari berbagai tingkat, terutama yang terbanyak melalui perda atau peraturan daerah yang mengatur kawasan bebas rokok. Namun tujuan pemerintah untuk menyehatkan negara ini dengan mengurangi perokok aktif melalui penyensoran rokok/orang yang merokok/sejenisnya, efektifkah?

Kalau dibilang agar anak kecil tidak merokok atau mengurangi remaja/yang lebih muda dari remaja menjadi perokok, saya berpendapat hal ini akan memicu anak kecil yang rasa keingintahuannya tinggi itu untuk mencari tahu lebih dalam dan bahkan lebih ekstremnya, mencoba merokok sekalian. Saya yang tidak pernah merokok saja bingung kenapa tangan si bapak penjual gorengan itu tiba-tiba menjadi buram, sampai akhirnya saya mengetahui dari gerakan tangannya yang mendekat ke mulutnya, bahwa si penjual gorengan itu merokok. Nah, bagaimana kalau anak kecil yang menonton acara yang kebetulan jam tayangnya itu bisa dijangkau oleh anak kecil (pagi hari) bertanya kepada orang tuanya, “itu kenapa tangannya kok buram?”

Mungkin orang tuanya akan menjawab dengan santai. “Merokok.” Dan mungkin anak ini akan diam, terutama jika orang tuanya tidak terlalu dekat dengannya. Si anak ini akan menyimpan berbagai pertanyaan seperti apa itu merokok? Bagaimana cara melakukannya? Contohnya seperti apa? Dan mungkin beberapa lagi. Masalahnya anak kecil belum menjadi orang yang kritis, atau tingkat kekritisannya masih belum setinggi kita yang dewasa. Kebanyakan anak kecil tidak memikirkan dampak. Lihat saja anak kecil yang suka bermain “sembarangan” di jalanan kampung atau di tempat-tempat yang kita anggap berbahaya. Mereka belum mengenal dampak atau bahaya. Yang mereka kenal adalah coba dan senang, karena dunia mereka adalah dunia bermain yang menyenangkan dan ingin tahu segalanya, belum memikirkan dampak.

Jadi, alih-alih mengurangi, ini akan membuat anak kecil semakin penasaran untuk mencari rokok dan mencari tahu cara menggunakannya. Untuk saya, satu-satunya cara yang paling efektif di media televisi untuk upaya mengurangi jumlah perokok adalah dengan mengurangi atau sekaligus menghapuskan yang bernada dukungan terhadap rokok. Iklan atau sponsor misalnya. Pemerintah terdahulu sudah menerapkan aturan yang bagus, dari yang sebelumnya iklan rokok boleh tayang di jam berapapun juga, sekarang hanya menjadi 21.30-tengah malam WIB (yang artinya kalau TVnya TV nasional maka di Papua dan wilayah lain yang berwaktu Indonesia Timur mendekati jam 07.00 masih ada iklan rokok, terjadi setiap Ramadhan). Aturan bahwa rokok dan adegan merokok tidak boleh diperagakan dalam iklan produk rokok juga sudah cukup baik. Tapi kalau mau ditegaskan sekalian, larang saja rokok memasang iklan di TV. Untuk adegan merokok, biarkan saja tetap tayang, karena realitanya keuangan negara ini juga terbantu dengan orang-orang yang merokok ini, malah bukan terbantu lagi, tapi sangat membantu.

Dan jika adegan merokok tetap tayang, untuk saya bukan TVnya yang disensor, tapi orang tua sebagai yang paling bisa mengawasi tontonan anaknya lah yang perlu diedukasi. Pemerintah harus aktif mengingatkan kepada orang tua (terutama yang tidak merokok) untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anaknya untuk tidak merokok juga. Contoh bahwa orang tua tidak merokok sebetulnya sudah sangat efektif untuk mencegah anak-anak merokok. Namun contoh saja tidak cukup. Harus (lagi-lagi) diberi pengertian agar tidak merokok. Perkara melarang atau tidak, terserah orang tuanya.

Yang terpenting anak sudah diberi pengertian untuk tidak merokok. Dan satu lagi yang perlu di-pengertian-kan, anak ini (jika memang orang tua ingin anaknya tidak merokok) diajarkan untuk tidak membenci perokok. Mungkin sama seperti ketika kita memberi pengertian melalui slogan “Jauhi virusnya, bukan orangnya.” Untuk perokok, mungkin kita bisa membuat slogan “jauhi rokok dan asapnya, bukan perokoknya.”
.


Sabtu, 21 September 2013

Opini : Malang dan Potensi Pertelevisiannya

Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur, setelah Surabaya. Merupakan bagian dari Karesidenan Malang yang terdiri atas Kota/Kab. Malang, Kota Batu, Kota/Kab. Pasuruan, Kota/Kab. Probolinggo, dan Kab. Lumajang. Bisa dilihat dari plat kendaraan wilayah-wilayah ini yang diawali dengan huruf N. Kalau berbicara tentang pertelevisian, berarti tidak semua wilayah di karesidenan yang dibahas, karena Pasuruan dan Probolinggo bisa menyaksikan siaran Surabaya, sedangkan Lumajang bisa mendapat siaran dari Jember. Kita bahas Malang saja, tempat tinggal saya.

Sebagai kota pendidikan (yang sayangnya menurut info yang saya dengar biaya pendidikannya justru yang paling tinggi di Indonesia), Malang setiap tahun didatangi paling tidak 100.000 penduduk baru, entah itu anak SMP, SMA, atau mahasiswa. Kota yang pembangunannya tidak merata ini (terlihat dari pusat perdagangan dan pendidikan yang hanya ada di utara dan barat kota) selalu macet di setiap hari aktif perkuliahan, dan sedikit melunak lalu lintasnya di hari libur kampus, apa lagi kalau lebaran, rasanya kita bisa melaju kencang seperti di jalan tol.

Pendatangnya, dari berbagai wilayah, mulai dari tetangga terdekat Kota Malang seperti: Kab. Malang dan Kota Batu (yang sebenarnya bisa disebut bukan pendatang kalau mereka pulang ke rumah masing-masing, tapi ternyata banyak juga yang kos di Kota Malang, walaupun banyak juga yang pergi-pulang); sekitar Malang seperti Kota/Kab. Kediri, Kota/Kab. Blitar, Kab. Jombang, Kota/Kab. Mojokerto, Kota/Kab. Pasuruan, Kota/Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang; se-Jawa Timur seperti Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya, dan puluhan kota/kabupaten lainnya, dan yang pasti berbagai penjuru Indonesia dan beberapa negara asing.
Di luar pendidikan, Kota Batu dan Kabupaten Malang dikenal sebagai destinasi wisata utama di Jawa Timur. Akhir pekan, jangan heran melihat kemacetan di jalanan utama Kab. Malang yang mengarah ke Kota Batu, dan belum termasuk kemacetan di dalam Kota Malang sendiri. Banyak pelancong regional maupun nasional yang ingin menghabiskan waktu libur mingguannya di wilayah ini.

Saya bisa bilang wilayah-wilayah di atas bukan karena saya tanya satu persatu, tapi cukup melihat plat kendaraan yang berkeliaran di jalanan Kota Malang. Dominasi kendaraan sudah pasti N dengan akhiran A_, B_, C_, E_, AAA, BBB, CCC, dan yang terbaru DDD, milik Kota Malang, disusul N dengan akhiran lain di wilayah Karesidenan Malang. Dominasi kedua adalah kendaraan berplat B (mobil dan sepeda motor), L (sama), W (juga), S (motor), P (motor), dan kemudian beberapa yang lain seperti DK, DR, AB, AE, M, dan sebagainya.

Oke, cukup tentang platnya. Sekarang, kita bahas tentang penduduk pendatang ini. Seperti yang saya sebut di atas (oke, kembali masalah plat), B cukup mendominasi bersama dengan L dan W. Artinya, penduduk pendatang di Malang didominasi wilayah-wilayah plat tersebut (Jakarta dan sekitar, Surabaya, dan Sidoarjo/Gresik). Para pendatang inilah yang menyuburkan investasi di Malang, setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Mulai ada apartemen di Kota Malang, terjadi “ledakan” jumlah hotel di Malang Raya, mal yang bertumbuh (tapi sayang terlalu banyak, menurut saya seharusnya 3 mal saja cukup, tapi di Malang banyak sekali yang ingin membuat mal di wilayah yang itu-itu saja), dan banyak lagi.

Pendatang-pendatang tadi membutuhkan hiburan seperti di kota asal mereka, yang sayangnya lebih banyak tidak terpenuhinya. Beberapa brand yang ditanyakan teman-teman kepada saya di kampus tidak tersedia di Malang, sehingga terpaksa anak-anak Jakarta mencari hiburan dan kebutuhan lifestyle mereka di Surabaya.

Tapi, beruntungnya, untuk masalah televisi, mereka masih bisa menikmati banyak TV Jakarta di Malang.
Sebelas TV nasional pertama + TV ANAK Spacetoon (yang sekarang harus disebut TV berjaringan) sudah tersedia di Malang, sudah lengkap sejak 2006, dengan LatiVi sebagai TV Jakarta terakhir yang masuk ke Malang. Lebih jauh, usaha masuk ke Malang sudah berlangsung dari dulu. METRO TV masuk Malang sejak 2003. Berdirinya GNTV mengantarkan Q channel mengudara di Malang Raya (ini di luar yang 11 tadi). Batu tv membuat tayangan TV7, tvG, dan TPI bisa disaksikan di Malang. Ada Malang TV yang dirangkul MNC untuk menayangkan VH1. Begitu pula ATV yang membuat kita bisa menonton TRANS TV.

Sekali lagi, 2006 TV “nasional” sudah lengkap, TV lokal di Malang jadi mandiri. Namun, “invasi” TV Jakarta ke Malang belum selesai. Tahun 2006, ada Ratu tv yang berubah menjadi NDTV, penyalur siaran B CHANNEL Jakarta/TVN Bekasi di Malang sampai hari ini. Tahun 2007, MNC kembali merangkul 2 TV lokal di Malang, Batu tv dan ATV, untuk menayangkan MNC ENTERTAINMENT dan beberapa in-house lainnya sampai 2009. Terakhir, di 2011, KOMPAS mengajak ATV “bekerjasama”.
 
Terus terang, saya cukup senang ada di Malang. Pemilik stasiun televisi atau calon investor stasiun televisi melirik Malang sebagai wilayah yang harus dimasuki lebih awal, mungkin karena faktor pendatang tadi. Menurut amatan saya, sudah lebih dari 6 kali Malang menjadi kota utama para pemilik stasiun TV itu (ini di luar 11 TV “nasional” pertama tadi).

Enam yang bisa saya pastikan adalah TV ANAK Spacetoon, yang terealisasi melalui TV ANAK Kota malang sejak 2005. Selanjutnya, TVN/B CHANNEL, sudah terealisasi melalui ndtv sejak 2006. Ini adalah dua TV luar Malang yang mendirikan stasiun TVnya sendiri, dan Malang menjadi satu di antara kota-kota pertama di Indonesia yang bisa menyaksikan siaran televisi-televisi tersebut.

Q channel (kemudian Qtv, sekarang BERITASATU) dan SWARA (mati suri, sekarang akan didirikan lagi), yang terealisasi melalui GNTV (yang kemudian mati pada 2006) dan mahameru tv (yang mati entah pada 2007 atau 2008). Ada juga MNC dengan VH1 dan kemudian MNC channels nya pada 2006-2008 melalui Batu tv, Malang TV, dan ATV. Seingat saya SCM juga pernah masuk Batu tv selama satu tahun dengan mantan program SCTV seperti “Kreasi Dapur Kita” (kalau saya tidak salah mengingatnya). Di tahun 2011, Malang menjadi satu di antara sepuluh kota pertama yang bisa menyaksikan produksi KOMPAS, melalui atv. tempotv sudah merealisasikan keberadaanya di Malang melalui Batu tv. Ini adalah 6 yang mempertimbangkan Malang sebagai sasarannya.

Malang juga menjadi kota-kota pertama yang bisa menikmati siaran NET. dan hal ini terjadi karena Spacetoon sudah ada di Malang sejak 2005. Seperti yang kita ketahui, INDIKA Energy membeli Spacetoon untuk ditukar guling frekuensinya dengan NET. sehingga Spacetoon hanya ada di Telkom 1, sedangkan NET. bisa mengudara di FTA terestrial. KPI masih “mempelajari” kasus yang tidak biasa ini, karena proses ini tidak dilaporkan ke KPI.

Dari Surabaya, ada jtv yang merealisasikan keinginannya menjadi TV regional pada 2003. Malang menjadi wilayah pertama di luar Gerbangkertasusila yang bisa menangkap siaran jtv. Yang terealisasi 10 tahun kemudian, alias 2013 ini, adalah BBS TV, yang masuk Malang di saluran digital.

Ada juga TV yang menargetkan masuk Malang, tapi masih belum tercapai. SAKTI misalnya, dari Surabaya. Tapi menurut kabar terakhir yang saya dengar SAKTI sudah “kolaps” dan akhirnya hanya mengoperasikan SAKTI MADIUN TV di Madiun (adakah yang bisa mengonfirmasi hal ini?). Kemudian SINDOTV. Menurut video profil di website nya, SINDOTV menargetkan masuk Malang pada akhir 2012, tapi saat ini belum tercapai, mungkin karena alokasi frekuensi di Malang sudah habis. Seingat saya, target SINDOTV ini sudah ada sejak zaman SUNTV.

Satu-satunya TV jaringan dari Jakarta yang tidak memasukkan Malang dalam daftar kota-kota pertamanya adalah SPORTONE. Kanal yang sudah memulai siaran ujicoba di vivasky (satelit Measat 3A) ini berfokus ke kota-kota besar Indonesia.

Malang memang terus dilirik oleh para investor TV itu. Kejenuhan terhadap Surabaya tergambar dari berbagai tur televisi yang lebih memilih memijakkan kakiknya di Malang daripada di Surabaya untuk di Jawa Timur, ataupun kalau bisa dua kota, Surabaya dan Malang lah yang dipilih. Radio [Road] Show tvOne memilih UMM sebagai tempat mendaratnya, juga The Tour SUCI 3 KOMPAS, begitu pula METRO TV on Campus September 2012 lalu, walaupun beberapa bulan kemudian METRO TV juga berangkat ke UNAIR di Surabaya. Karnaval SCTV juga memilih Malang (dan kadang Sidoarjo, daripada Surabaya) untuk disinggahi. EMTK dengan duet SCTV-INDOSIAR nya baru-baru ini memilih UB sebagai tempat rekrutmen terbarunya, tanpa Surabaya. TRANS 7 dengan Makan Besar juga memilih beberapa kampus di kawasan Malang untuk mendarat, termasuk di kawasan tempat kerja saya.

Dalam program berita 2 tahun terakhir, destinasi wisata yang banyak diliput juga kawasan Malang Raya, terutama Batu (entah itu keinginan televisinya atau usaha promosi dari Kota Wisata Batu [KWB] yang sedang gencar-gencarnya berpromosi).

Yang pasti, Malang sekarang mulai menjadi pilihan para empunya stasiun televisi dari luar Malang. Rasanya akan semakin gencar invasi dari luar Malang ketika digital nanti sudah benar-benar berjalan. Well, selamat datang di Malang, televisi-televisi yang menarget Malang Raya. Silahkan rebutkan para pendatang yang memenuhi Malang Raya setiap tahunnya :).

Catatan dari : davenirvana1.wordpress.com

Sabtu, 31 Agustus 2013

TV - TV di Indonesia Yang Punya Hak Siar Sepakbola

Berikut ini, adalah TV - TV di negeri ini, yang mempunyai hak siar pertandingan sepakbola:

- RCTI Resmi Menyiarkan LIGA BBVA Musim Ini Mulai 17 Agustus 2013 (3-5 Match Per Pekan)
- KOMPAS Channel Menyiarkan Bundesliga 2013/2014 Mulai 10 Agustus 2013 (5 Match Per Pekan)

Inilah pemegang hak siar Liga-Liga di Eropa Musim Ini, tentunya banyak perubahan dibandingkan musim lalu…

- EPL: SCTV dan Indosiar (2 match per pekan)
- Serie A: TVRI (5 match per pekan)
- La Liga: RCTI (3-5 match per pekan)
- Bundesliga: Kompas TV (5 match per pekan)
- Ligue 1: B Channel (6 match per pekan)
- UCL: SCTV (2 match per pekan)
- UEL: SCTV (1 match per pekan)
- (belum pasti) Championship Division dan League One: Matrix TV (2-3 match per pekan)

TV Di Indonesia Yang Melupakan Adzan

“Ya kan TV-TV itu pemiliknya beragama berbeda”

Maaf kalau tulisan ini harus saya buka dengan kalimat berbau SARA ini. Namun, terus terang, kalimat ini bukan saya yang membuat. Cari saja di twitter dengan kata kunci SCTV RCTI Global TV (TV-TV yang tidak menyiarkan adzan) gak adzan (diikuti dengan kata-kata yang intinya tidak menyiarkan adzan). Sebenarnya, semua TV ini menyiarkan adzan. Lantas, apa yang membuat orang-orang berpikir bahwa TV-TV itu tidak menyiarkan adzan, khususnya Maghrib?

Dunia pertelevisian Indonesia akhir-akhir ini diramaikan dengan istilah “konten lokal” dan “berjaringan”. Dua istilah ini bermunculan setelah pemerintah mewajibkan setiap stasiun TV nasional membuat sebuah stasiun TV lokal jika ingin tetap bersiaran nasional paling lambat 28 Desember 2009 setidaknya satu di Surabaya. Sekarang sepertinya semua TV nasional sudah punya stasiun TV lokal di Surabaya setelah TRANS TV, TRANS|7, dan Global TV menyusul belakangan setelah deadline dari pemerintah itu kadaluarsa.

Nah, TV nasional yang pusatnya di Jakarta itu tentunya akan menyiarkan adzan untuk Jakarta. Hal ini tak akan penting bagi penduduk daerah luar Jakarta. Mungkin atas dasar inilah akhirnya beberapa TV nasional memutuskan untuk tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta dan BoDeTaBek. Bagaimana caranya?

Kalau dipikir secara simple, mungkin perkiraan saya ini benar. Output siaran dipisah menjadi dua, Jakarta dan satelit. Ketika waktu Maghrib tiba, output satu yaitu pemancar Jakarta akan menyiarkan adzan Maghrib. Kemudian, output dua yaitu satelit diisi dengan iklan komersial seperti yang terlihat biasanya itu. Dengan demikian, maka adzan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya akan tersiar di Jakarta saja, dan di luar itu akan ada iklan komersial.

Jika seperti ini, maka sebenarnya langkah berikutnya yang perlu dilakukan TV-TV nasional itu adalah memerintahkan pemancar luar Jakarta menyiarkan adzan Maghrib sesuai dengan waktu Maghrib wilayahnya sendiri. Dengan menjalankan yang seperti ini, bukankah mereka telah membuat suatu konten lokal bagi setiap daerah walaupun cuma tiga sampai lima menit?

Yang menjalankan langkah 1 adalah RCTI, SCTV, dan Global TV. Sementara yang sudah menjalankan langkah 1 dan 2 sementara ini hanya B Channel Network. TV lainnya kebanyakan masih menyiarkan adzan di satelit sehingga di luar Jakarta masih bisa mendapat adzan Maghrib Jakarta. Kalaupun di antena biasa adanya siaran lokal, biasanya dilakukan dengan pemotongan total siaran dari Jakarta. Yang melakukan pemotongan total adalah TVRI (karena memang siaran lokal dari pukul 15:00 WIB - 19:00 WIB), dan SINDO TV.

Teman saya bertanya “adzan Maghrib untuk siapa?”
Ya saya jawab sekenannya saja “untuk umat Islam lah”
Kemudian teman saya bilang “salah! Adzan Maghrib itu untuk DKI Jakarta dan sekitarnya”
Bertanyalah saya “kok bisa?”
Dia jawab “coba lihat TVmu di sekitaran jam 6, di TV pasti tulisannya ‘Saatnya Adzan Maghrib Untuk Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya’. Iya nggak?”

Saya cuma geleng-geleng kepala, sedikit merasa tertipu tapi ada benarnya juga. Yah mudah-mudahan TV-TV itu bisa menjalankan langkah 1 dan 2 yang saya tulis tadi, jadi tebakan ini bakal jadi sebuah sejarah. Hehehe

Tulisan saya di paragraf 6 saya buat setelah saya membaca profil beberapa stasiun TV Indonesia (terutama yang tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta) yang ditulis di Wikipedia Bahasa Inggris.

Minggu, 25 Agustus 2013

Opini: Piala Dunia 2014 antv dan tvOne, Antara Sia-Sia atau Strategi untuk Bakrie


Ini adalah opini saya saja. Bukan fakta yang terjadi di lapangan. Saat ini kabar ini memang belum pasti terjadi, walaupun mendekati kenyataan.

CT, Chairul Tanjung, yang disebut si anak singkong itu, kabarnya sedikit lagi akan menjadi pemilik dari Viva Group. Itu artinya antv dan tvOne akan segera menjadi saudara baru dari TRANS TV dan TRANS 7. Selain itu detik juga akan bersaudara dengan vivanews.

CT memang banyak mengembangkan bisnisnya. Saya tahu Baskin-Robbins karena sering “ngiklan” di TRANS TV sekitar tahun 2005, dan ternyata pada 2007 menjadi milik CT. TV7 dibeli CT pada 2006, menjadi TRANS 7. Kalau Carrefour saya sudah tahu CT masuk ke sana karena pemberitaan yang cukup masif tentang hal itu beberapa tahun lalu. Rencana membangun 20 TRANS Studio di Indonesia dan salah satunya di Malang juga pernah saya dengar. Kabarnya TRANS Studio masih melihat potensi di Kota Malang daripada di Kota Batu dengan pertimbangan jalan tol Malang–Pandaan yang juga terhubung ke Surabaya. Tapi itu masih lama sekali. Toh saya juga belum mendapat kabar lanjutan tentang hal itu. Tol Malang–Pandaan saja belum dibangun.

Tapi yang terpenting adalah yang akan segera terjadi ini. Viva akan segera masuk ke jajaran bisnis yang juga dimiliki oleh CT. Itu artinya sebentar lagi CT akan “menguasai” 4 frekuensi secara berjaringan, seperti MNC. Kita tahu MNC memiliki RCTI, MNC TV, dan Global TV, plus SINDOTV. Nah, kalau CT berhasil menguasai Viva, maka nantinya CT akan memiliki TRANS TV, TRANS 7, antv, dan tvOne.

Kita juga tahu antv dan tvOne sudah “dibelikan” hak siar Piala Dunia 2014 oleh Bakrie. Viva juga berencana membuat Vivasky yang nantinya mengandung SPORTONE untuk menunjang keperluan Piala Dunia yang akan berlangsung di Brazil itu. Semuanya sudah dipersiapkan oleh Bakrie.

Tapi, nampaknya Bakrie ingin melepas media yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan keinginan Bakrie untuk menguasai kembali perusahaan tambang BUMI daripada harus terus bertengkar dengan pemilik lainnya. Bakrie butuh dana segar untuk mendapatkan kembali BUMI.

Nampaknya pembelian hak siar Piala Dunia menjadi strategi Bakrie untuk menaikkan harga pasar Viva. Jika menjual Viva tanpa “sesuatu” harga Viva mungkin tidak akan naik. Maka dari itu, Bakrie berusaha untuk menguasai hak siar Piala Dunia sehingga tidak ada yang lain yang bisa membeli hak siar itu. Setelah bisa dipastikan hak siar Piala Dunia ada di tangan mereka, kemudian Piala Dunia dijadikan “paket jualan” Viva untuk mendongkrak harga pasarnya. Dengan harga Viva yang terdongkrak, maka Bakrie akan mendapat dana segar dengan jumlah besar untuk bisa menguasai BUMI.

Sebelumnya pihak Bakrie melalui Viva sendiri mengatakan bahwa mereka ingin menikmati keuntungan dari Piala Dunia 2014 di Brazil. Viva juga mengatkan bahwa Piala Dunia akan mampu mendongkrak pendapatan antv dan tvOne pada tahun 2014 nanti. Tapi, dengan dijualnya Viva, agak sia-sia juga Bakrie “berkeinginan” untuk merasakan keuntungan dari Piala Dunia 2014 itu, karena setelah Viva diual, keuntungan dari pembelian hak siar Piala Dunia justru tidak dirasakan Bakrie, tapi dirasakan oleh CT.

Analisa saya benar atau salah, saya tidak tahu. Tapi, ya ini sekedar opini, bukan fakta. Bagaimana benarnya ya hanya internal Bakrie yang tahu apakah hak siar Piala Dunia itu benar-benar dijadikan pendongkrak saja, atau justru menjadi suatu hal yang sia-sia karena keuntungannya tidak dirasakan oleh Bakrie secara maksimal di 2014.

Nah, kembali ke CT. Sampai ke paragraf ini saya baru ingat bahwa nantinya CT akan menguasai 5 frekuensi secara berjaringan, TRANS TV, TRANS 7, antv, tvOne, dan SPORTONE, kalau jadi diluncurkan sebagai terrestrial. Ini artinya MNC akan segera berada di posisi kedua dalam hal “penguasaan” frekuensi ini.
Namun saya masih belum mengetahui persis apakah antv masih juga dipegang oleh FOX International Channel melalui STAR setelah CT membeli Viva. antv memang tidak sepenuhnya dikuasai Viva. Selama ini saya membayangkan bahwa Viva memiliki 80% saham antv, dan 20% lainnya dimiliki STAR, sesuai dengan regulasi bahwa hanya 20% saham perusahaan media di Indonesia yang boleh dikuasai oleh asing. Saya meyakini bahwa STAR membeli antv pada 20 atau 30 September 2005 (walaupun banyak sumber lain mengatakan STAR membeli antv pada 30 April 2006, sedangkan transaksi saham tidak mungkin terjadi pada hari Minggu). Walaupun saya sempat membaca STAR sudah tidak lagi ada di antv sejak 20 September 2009 (ditandai dengan perubahan logo antv yang awalnya berbintang menjadi tidak ada “bintang sobek”nya) tapi sepertinya STAR masih ada di Viva, tidak secara langsung di antv.

Piala Dunia 2014, apakah menjadi sesuatu yang sia-sia atau justru menjadi strategi penjualan Viva oleh Bakrie?

Sabtu, 24 Agustus 2013

Profil TV : Bloomberg TV

Bloomberg Televisi adalah jaringan berita yang mengoptimalkan bisnis dan finansial. Ini bertujuan untuk memudahkan pencarian info keuangan. Saat ini, sahamnya dipegang oleh Bloomberg L.P..


Saluran Saat Ini

 

  • Bloomberg Television              (dari Amerika Serikat)
  • Bloomberg UTV                       (dari India)
  • Bloomberg International
  • Bloomberg Asia Pacific           (dari Hong Kong)
  • Bloomberg Europe                  (dari London)
  • Bloomberg HaberTurk            (dari Istanbul) (dalam Bahasa Turki)
  • Bloomberg Televisi Indonesia (dari Jakarta)

Personel

 

  • Janine Zacharia
  • Carol Massar
  • Julie Hyman
  • Michelle Makori
  • Courtney Donohoe
  • Lori Rothman
  • Judy Woodruff
  • Ellen Braitman
  • Rebecca McLaughlin-Duane
  • Naga Munchetty
  • Su Keenan
  • Betty Liu
  • Monica Bertran
  • Kathleen Hays
  • Michael McKee
  • Dierdre Bolton
  • Pimm Fox
  • Maithreyi Seetharaman
  • Matt Miller
  • Mark E H Barton
  • Jeremy Naylor
  • Sarah Lean
  • Francene Laqua
  • Nina de Roy
  • Rishaad Salamat
  • Paul George
  • Nigel Stevens
  • John Dawson
  • Afshin Rattansi

  • Catherine Yang
  • Bernard Lo
  • Stephen Engle
  • Paul Gordon
  • Haslinda Amin
  • Susan Li
  • Heidi Couch
  • Mike Firn
 
Dan TV Ini bersaing dengan 
  • Al Jazeera English
  • Australia Network
  • BBC World News
  • BFM Business
  • CNN International
  • CCTV-9
  • CCTV News
  • CNBC
  • CNN
  • Deutsche Welle
  • Euronews
  • Fox News Channel International
  • France 24
  • Press TV
  • Russia Today
  • Sky News International

Jumat, 23 Agustus 2013

Acara TV di Indonesia Yang Berbau Kontroversi

Ini merupakan tulisan kedua di blog ini. Sekarang, saya akan membawa informasi tentang acara TV di Indonesia yang berbau kontroversi dan akan dibubarkan oleh KPI / KPID

1. WWF Smackdown (tvOne)
Smackdown adalah sebuah program hiburan gulat yang merupakan bagian dari World Wrestling Entertainment (WWE). Di Amerika Serikat, Smackdown! lazim dikenal dengan nama WWE Friday Night SmackDown!.

Smackdown! adalah acara yang dibuat oleh WWE yang dimaksudkan untuk menandingi acara WCW, Thunder. Tadinya Smackdown! direncanakan sebagai pertunjukan khusus para Divas (para pegulat wanita WWE), namun rencana ini dibatalkan dan Smackdown! menjadi show pelengkap RAW.
Di AS, Smackdown! pertama kali ditayangkan pada tanggal 29 April 1999, saat itu direncanakan sebagai pertunjukan spesial saja. Akan tetapi karena banyaknya penggemar wrestling yang menonton acara ini, Smackdown! akhirnya mendapat jam tayang primetime pada hari Kamis, bersaingan dengan WCW Thunder. Smackdown! sendiri identik dengan warna biru sehingga kerapkali disebut "The Blue Show".
  
 Sayang, pada 2007, Smackdown! tidak lagi ditayangkan di Indonesia setelah terjadi beberapa insiden yang mengakibatkan cedera dan kematian dari beberapa orang anak akibat menirukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para atlitnya. Walaupun di dalam acara Smackdown! sendiri telah terdapat peringatan untuk tidak menirukan, dan usaha dari stasiun TV yang bersangkutan sendiri untuk menayangkannya pada jam yang cukup malam (di luar jam tayang acara anak-anak), usaha itu tidak cukup dan Smackdown! kerap menjadi kambing hitam tiap kali insiden kekerasan yang dilakukannya.

Sengaja gambarnya tidak saya ambil. Karena yang dikhawatirkan nanti, ditiru anak - anak lagi dan menjadi korban.

2. Oh Ternyata (Trans TV)


Setelah acara Smackdown tamat di Indonesia, anak - anak sudah memiliki ide menonton sinetron setelah primetime. Oh Ternyata di Trans TV misalnya. Acara ini dikeluhkan masyarakyat di gang saya dan di daerah lain. Karena, sinetron ini menampilkan hal negatif. Seperti, pembunuhan dengan senjata tajam , memukul orang , tawuran sesama manusia , mengusir dan memfitnah orang (seperti seorang pembantu yang kena masalah kecil saja sudah menyalahkan orang hingga ia berjanji tidak mau kembali). Samping itu, anak - anak bisa - bisa menirukan acara ini dengan menyimpan warisan Smackdown.

3. Ninja Hattori (NET. Mediatama TV)






Acara ini disaksikan di NET. Mediatama TV pada pukul 13:30 WIB. Kartun ini termasuk bagian kontroversi karena anak - anak Indonesia yang masih TK atau SD sudah mengenal cinta sekarang. Bahkan kartun ini sering muncul beberapa episode yang mengeluarkan kata cinta (seperti surat cinta , tergila - gila , kawin , dll). Berdasar informasi, karakter yang ada di film ini masih berumur 10 atau 11 tahun (kecuali orang tua). Pernah di episode ini menceritakan tentang kehidupan Yumeko dan Kimimaki (yang masih SD) sesudah nikah. Adalagi yang lain, yang menceritakan Hattori memakan burger beberapa kali dalam seminggu. Hingga ada yang mengatakan "Kamu, tergila-gila dengan burger ya, Hattori?". Mungkin karena waktu yang berjalan terus, akhirnya anak - anak Indonesia sudah menjadi induk kartun dari Jepang ini.

4. Empat Mata (Trans 7)
Acara hiburan komedi ini berganti nama menjadi (Bukan) Empat Mata.  Empat Mata termasuk dalam acara yang memiliki reputasi cukup buruk karena sering mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Teguran pertama diberikan karena acara ini karena menampilkan adegan Sumanto pemakan manusia (2007). Pada tahun 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh KPI karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Tapi kemudian Pihak Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program tersebut menjadi Bukan Empat Mata dan tetap menayangkannya. KPI tidak bereaksi terhadap tindakan Trans7 tersebut akan tetapi, acara ini dihimbau agar tidak membicarakan hal-hal yang vulgar, mesum, dan berbau seks.

Semoga acara kontroversi ini segera diurus dengan cepat oleh KPI dalam waktu dekat dan jangan meniru hal hal ini kepada masyarakyat. Terima kasih.

Grand Launching Seputar TV Indonesia.blogspot.com

Assalamualaikkum wr.wb. Ini adalah salah satu blog saya pertama yang berbau seputar dunia pertelevisian di dunia ini. Ini juga Merupakan tulisan perdana saya di blog ini. Seperti yang kita tahu, sekarang ini adalah zaman modern dimana zaman yang semua dikenal serba cepat dan tepat. Termasuk dunia pertelevisian di negeri ini.

Nah, blog ini membawa unsur televisi. Seperti, sekarang anak - anak di beberapa tempat di Indonesia yang berumur TK atau SD sudah melupakan film animasi kartun, dan sangat lebih menyukai sinetron yang tidak pantas umurnya. Kemudian, tidak lupa blog ini membawa profil TV di dunia, mulai awal siaran percobaan , berganti logo atau nama , atau perkembangan siarannya sekarang ini. Serta, blog ini membawa profil dari berbagai acara di televisi, perubahan desain acara, maupun HUT siaran TV yang jatuh dan akan saya laporkan di Hari H.

Sebelumnya, saya juga mohon maaf lebih dulu. Karena tidak setiap hari, saya mengurus blog ini karena masih sibuk dengan situasi di lapangan. Seperti pergi keluar kota berhari - hari , ada pekerjaan lain yang lebih berat , modem internet belum diisi , dll.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca blog dan berguna. Terimakasih dan Wassalamualaikum wr.wb.