Sabtu, 22 November 2014

Terima Kasih Ya Allah, TPI Kembali Lagi!

 Dewan Direksi Televisi Pendidikan Indonesia, termasuk pemilik PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, Siti Hardiyanti Rukmana (tengah berjilbab), dalam konferensi pers, Jumat (21/11/2014).

 JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam konferensi pers, Jumat (21/11/2014), Siti Hardiyanti Rukmana menyatakan bahwa Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) akan kembali berada di bawah kendalinya. Lalu, bagaimana nasib pegawai MNCTV?

"Soal pegawai, kami tidak menutup diri untuk menerima karyawan MNC. Kami akan menerima kembali yang profesional dan kami akan mewawancarai semuanya," janji Tutut--nama panggilan Siti Hardiyanti. MNCTV merupakan nama yang menggantikan TPI selama empat tahun terakhir, termasuk selama sengketa kepemilikannya berlangsung.

"Kalau mereka bisa kami pakai, kami tidak akan buang mereka." tegas Tutut. "Daripada mendidik yang baru, kenapa tidak menggunakan yang ada, yang sudah berkecimpung di televisi?." Menurut dia, TPI tetap butuh pegawai yang berpengalaman dan mumpuni di bidangnya.

Konferensi pers yang menghadirkan Tutut ini bertujuan mengumumkan soal bakal kembalinya saluran televisi TPI. Kemunculan kembali TPI dan Tutut ini menyusul keluarnya putusan Mahkamah Agung bernomor 238 PK/PDT/2014 tertanggal 29 Oktober 2014.

Putusan itu menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan PT Berkah Karya Bersama. Dengan keluarnya putusan ini, Tutut merupakan pemilik TPI lewat PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia.


Siaran
 
 Pemilik PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang disahkan Mahkamah Agung, Siti Hardiyanti Rukmana, menyatakan bahwa pihaknya siap kembali untuk siaran.

"Insya Allah akan (bersiaran) secepat mungkin. Insya Allah kami akan segera menayangkan," ujarnya, Jumat (20/11/2014).

Siti yang akrab dengan nama Mbak Tutut itu merupakan pemilik PT CTPI. Nama TPI berubah sejak 20 Oktober 2010 ketika stasiun televisi itu berganti nama menjadi MNC TV. Tidak hanya itu, kepemilikan TPI pun berpindah tangan ke perusahaan induk milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk.

Namun, putusan Mahkamah Agung (MA) beberapa waktu lalu menyatakan bahwa TPI dimiliki secara sah oleh Mbak Tutut.

Dia juga menuturkan bahwa pihaknya siap mengambil alih studio tempat TPI bersiaran di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). PT CTPI juga akan tetap menggunakan frekuensi TPI yang digunakan MNC TV.



"Kami akan mengambil kembali tempat TPI yang sudah kami pakai sejak dahulu kala, yaitu di Taman Mini Indonesia Indah. Kalaupun belum kembali pada kami, kami mohon pada yang berwajib untuk membantu kami mengambil hak kami yang ada di sana. Kemudian, tentang frekuensi, ya akan pakai frekuensi TPI," tutur Tutut.

Sementara itu, kuasa hukum CTPI, Dedy Kurniadi, menyatakan, aset yang dimiliki TPI yang digunakan oleh MNC TV memang masih atas nama PT CTPI. "Sertifikat tanahnya juga masih ada di kami. Kalau kita anggap perizinan juga aset, maka perizinannya juga masih atas nama PT CTPI. Aset tidak tetap, intangible, program acara, merek acara, juga masih atas nama kami. Tinggal pakai sebagai pemilik asli," ujarnya.


Sumber: www.kompas.com

Oh pantasan saja akhir akhir ini, MNC TV (kadang kadang RCTI dan Global TV) sering menampilkan newsticker di program non berita. Karena yang utama adalah masalah TPI. Saya berharap kehadiran TPI bisa membuat pendidikan di Indonesia berkembang maju, dan program yang tidak mendidik di televisi lain di Indonesia menurun drastis.

Kalau logo on airnya (kemungkinan) menggunakkan yang ada di konferensi pers. Tetapi belum tentu juga. Siarannya baik program maupun siarannya yang lain , itu urusan mereka. Kita berharap TPI segera siaran sebelum akhir 2014 atau 2015.
 

Selasa, 18 November 2014

Ayo Saksikan Anugerah KPI 2014 Di Televisi


Logo Anugerah KPI 2014

JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesa (KPI) Pusat menyelenggarakan kembali momen penganugerahan kepada program-program siaran yang berkualitas di lembaga penyiaran dalam acara Anugerah KPI 2014.

Acara yang mengambil tema Terbaik untuk Indonesia, Persembahan dari Hati ini merupakan wujud apresiasi KPI terhadap usaha yang dilakukan lembaga penyiaran dalam menghadirkan siaran yang baik dan mencerdaskan ke tengah masyarakat.

Dalam perhelatan Anugerah KPI yang ke-delapan ini, terdapat 9 kategori yang dilombakan, yaitu Program Anak, Program Sinetron, Program FTV, Program Berita, Program Presenter Talkshow, Program Talkshow, Program Radio Feature Budaya, Program Televisi Feature Budaya, Program Radio Peduli Perbatasan, dan Program Televisi Peduli Perbatasan.

Penilaian terhadap sembilan kategori tersebut dilakukan oleh komisioner KPI Pusat serta dewan juri independen yang diketuai Kak Seto Mulyadi dengan anggota antara lain Anjasmara (artis), Arie Junaedi (pengamat komunikasi), Kasandra Putranto (psikolog), dan Imam Prihandiyoko (jurnalis).

KPI menerima 150 program yang dilombakan, terdiri atas 106 tayangan dari televisi dan 44 program dari radio. Dari seleksi yang dilakukan oleh KPI atas program-program siaran yang diajukan lembaga penyiaran untuk ikut dilombakan dalam Anugerah KPI 2014 kali ini menghasilkan tiga nominasi untuk masing-masing kategori.
Berikut nominasinya:
Kategori Program Anak:
1. HAFIDZ Episode #25 (RCTI)
2. Si Bolang "Cerita dari Sasak Bayan” (Trans 7)
3. Syamil dan Dodo “Rukun Sholat” (RTV)

Kategori Program Sinetron:
1. Para Pencari Tuhan 8 Episode #01 (SCTV)
2. Rindu Suara Adzan Episode #10 (Global TV)
3. Sahabat Terbaik “Upacara Bendera” (RTV)

Kategori Program Film Televisi (FTV):
1. Sinema Wajah “Manusia Gerobak” (SCTV)
2. Garis Finish (Kompas TV)
3. Ketupat Lebaran Mak Iroh (Trans TV)

Kategori Program Berita:
1. Bongkar Perkara “Aku Cinta Indonesia” (Sindo TV)
2. Merajut Asa “Kampung Jalak Sendang Lebak” (Trans 7)
3. Fokus Sore “Bus Tingkat” (Indosiar)

Kategori Program Presenter Talkshow Terbaik:
1. Retno Pinasti Liputan 6 “Indonesia Baru : Para Pemimpin Tangguh” (SCTV)
2. Sarah Sechan Episode #376 (NET TV)
3. Aiman “Aiman dan Marzuki Ali” (Kompas TV)

Kategori Program Talkshow:
1. Mata Najwa “Penebar Inspirasi” (Metro TV)
2. Aiman dan Jusuf Kalla (Kompas TV)
3. Interupi “Berpacu Menuju Kursi Presiden” (Indosiar)

Kategori Program Radio Feature Budaya:
1. Arja Di Masa Kini (RRI Bali)
2. Sinden Jimbe, Bagai Cermin Retak (Mayangkara 101 FM Jawa Timur)
3. Rampai Talang Banyu Asin ( Radio Suara Indah Persada Pangkalan Balai Sumsel)

Kategori Program Televisi Feature Budaya:
1. Explore Indonesia “Kaki-Kaki Suci Baduy” (Kompas TV)
2. Indonesia Bagus “Nias” (NET TV)
3. Liputan 6 Potret “Mencari Jejak Sang Garuda” (SCTV)

Kategori Program Radio Peduli Perbatasan:
1. Meretas Impian Diujung Batas (RRI Entikong Kalimantan Barat)
2. Dialog Interaktif “Aspirasi Merah Putih” (RRI Atambua NTT)
3. Peran BNPP Membangun Batas Negeri Untuk Kesejahteraan NKRI (Radio Indra Bengkalis Riau)

Kategori Program Televisi Peduli Perbatasan:
1. Garis Depan “Wajah Serambi Negeri” (Kompas TV)
2. Ironi di Tapal Batas “Jaladri Sang Pejuang “ (TVRI Kalimantan Barat)
3. Cakrawala Telisik “Jalan Sengsara di Beranda Negara” (ANTV)

Anugerah KPI 2014 ini akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar, Selasa 18 November 2014 pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Hingga saat ini, KPI masih mengagendakan kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam acara tersebut.

KPI berharap dengan penganugerahan ini, kualitas program siaran di televisi dan radio semakin meningkat. Sehingga dapat mencapai tujuan penyiaran seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Penyiaran, bahwa tayangan ataupun siaran tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, namun juga sarat dengan muatan edukasi dan informatif.

Sumber: tribunnews.com

Tambahan: Acara ini ternyata disiarkan langsung oleh sebagian stasiun televisi nasional, dan beberapa stasiun radio di Indonesia. Bisa ditonton malam ini, jika belum sempat ke kantor Indosiar.

Minggu, 27 Juli 2014

Selamat Hari Raya Lebaran 2014

Assalamualaikum wr.wb. Hari ini adalah hari terakhir warga dunia beragama Islam menjalankan aktivitas wajib, Puasa Ramadhan. Insya Allah besok (Senin, 28 Juli 2014) kita telah memasuki hari yang suci seperti Ramadhan , Idul Fitri. Saat ini, masyarakyat di Indonesia sebagian pergi ke tempat kelahiran , membeli pakaian Lebaran , dan lain lain.

Saya sebagai pemilik blog seputartvindonesia.blogspot.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah/2014 Masehi. Semoga sejak Idul Fitri tiba, kita manusia harus mengubah jalan kehidupan yang baru dan baik. Bagi yang dulunya (maaf) orang durhaka, kita bisa bertaubat kepada Allah SWT. Karena Allah SWT adalah Maha Pengampun.

Minal Aidzin Wal Fa Idzin = Mohon Maaf Lahir & Batin. Wassalamualaikum.wr.wb.

Kamis, 17 Juli 2014

tvOne Jadi Sorotan Di Media

Mari kita cari informasi tvOne di internet. Di bagian gambar. Mungkin sekarang stasiun TV berita yang membawa 7 presenter di Piala Dunia FIFA 2014, kini menjadi sorotan dan nyaris menjadi (maaf) bahan candaan. Kenapa itu terjadi?

Itu semua berawal dari tvOne yang pernah berpengalaman sering menyiarkan berita salah. Bukan 1 kali, bukan 2 kali, tetapi berkali kali. Pemicunya kesalahan , saya kurang tahu secara pasti. Saya sendiri bukan karyawan tvOne di Jakarta, tetapi hanyalah pegawai kantor (bukan PNS di pemerintahan) di Surabaya. Letak kesalahan berita berada pada ucapan presenter/reporter tvOne , nama lokasi , dan lain lain.

Kita tahu sendiri tvOne adalah stasiun TV pendukung capres cawapres nomor 1 (Prabowo Hatta). Setiap hari tvOne sejak dimulainya era pemilu presiden 2014, menayangkan berita yang terkait dengan Prabowo Hatta selain berita sosial. Hal itu terlihat bahwa Prabowo Hatta maju sebagai pemimpin negara demokrasi ini diusung dengan Partai Gerindra, Partai Golkar (karena tvOne dimiliki Aburizal Bakri) , Partai PAN , PKS , dan PPP. Bahkan tvOne tidak menyiarkan pengumuman sementara terkait Jokowi JK menang dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri via Presiden Pilihan Rakyat pada 9 Juli 2014. Apa karena mereka mendapat undian nomor 1 , terus tvOne berpengaruh dan jarang menyiarkan Jokowi JK di urutan 2?

Kembali ke tema tentang gambar tvOne di media. Di 1Cak, Kompasiana , atau yang lain gambar tvOne terbang kemana mana. Berikut contohnya.



Itulah faktor faktor tvOne dijadikan bahan candaan dan sampai dijadikan editan foto di berbagai sumber (terutama 1cak) . Jadi tulisan ini bukan bermaksud memperpanjang masalah di tvOne, tulisan ini hanya untuk saran agar tvOne tidak mengulangi kembali. Dan tulisan ini No SARA.

Selasa, 15 Juli 2014

Ini Talkshow Bisa Tayang 3 - 4 Kali Dalam Sehari Jika Libur Nasional

     Logo NET. Toons di Iklan Program

Pada hari libur nasional yang jatuh di salah satu hari dalam Senin - Jum'at, mungkin kita melihat siaran NET. berbeda dari biasanya. Kenapa bisa berbeda? Apakah ada perubahan pada hari itu?

Bagi kita yang tinggal di daerah memiliki siaran NET. (Jakarta , Jatim , dll) pasti mengetahui masalah yang saya maksud ini. Ya, program hiburan dengan presenter Sule dan Andre Taulany berkonsep talkshow, seperti program @Show_Imah Trans TV atau mungkin PAS Mantap Trans 7 , bernama Ini Talkshow. Acara ini bisa tayang 3 - 4 kali sehari saat tanggal merah yang jatuh di salah satu hari di antara Senin - Jum'at! Kok bisa?

Ceritanya berawal saat saya tidak tahu ketika saya mengganti remote televisi rumah pada hari pemilu legislatif 9 April 2014 lalu. Kantor saya libur hari itu. Saat saya tiba di channel NET. saya terkejut sekali. Apalagi itu sekitar pukul 3 sore. Saya melihat bahwa acara yang tayang bukanlah Shelldon / Dragon Warriors (acara NET. Toons). Tetapi, Ini Talkshow yang muncul. Pada waktu itu, juga ditampilkan hasil quick count di bawah layar lengkap dengan hasil quick countnya dan juga logo NET. Update meski yang saya lihat Ini Talkshow.

Tidak pada waktu itu saja. Sebenarnya, 18 April 2014 juga hari libur Nasional (maaf) Jum'at Agung. Sesuai namanya, hari itu Jum'at. Sayangnya saya tidak mengetahui acara tersebut (Ini Talkshow) tayang siang hari atau malamnya saja. Karena saya sedang pergi keluar kota di tempat yang belum memiliki siaran NET. via terestial. Tetapi saya berlibur di Pati, Jateng hanya seharian dan sorenya saya kembali pulang ke Surabaya.

Kamis, 1 Mei 2014 libur nasional Hari Buruh Sedunia. Kantor saya terlibat di Hari Buruh, tetapi saya tidak masuk karena saya sedang sakit dan beristirahat di rumah. Pada saat pukul 2 siang, saya kembali bertemu dengan program Ini Talkshow. Acara yang mengangkat episode seorang artis yang pernah membuat lagu di masa kecilnya, diputar hingga pukul 3 sore. 

Tetapi setelah episode ini tayang, acara Ini Talkshow di hari tersebut berbeda dengan pukul 2 siang. Saya hanya tahu sekilas saja, karena saya setelah itu tidur nyenyak demi kesehatan saya.

2 Minggu kemudian, Kamis 15 Mei 2014. Hari itu libur nasional lagi untuk Hari Raya Waisak 2558. Lagi lagi saya berjumpa lagi dengan Ini Talkshow pada siang harinya. Kasus tersebut datang setelah saya tidur pulas sekitar pukul 15.30 WIB. Tapi saya lupa dengan episode yang ditayangkan, walaupun saya melihat hingga memasuki pukul 16.00 WIB. Imbasnya sama, NET. Toons libur.

Selasa, 27 Mei 2014 dan Kamis, 29 Mei 2014 adalah hari pengganjal libur + aktivitas masyarakyat berada. Tetapi saya tidak bisa memantau siaran NET. pada 2 waktu tersebut. Apakah program yang tayang adalah Ini Talkshow (pada siangnya) atau NET. Toons saya kurang tahu. Hal itu terjadi ketika saya sakit campak dan masuk ke RS. Dr. Sutomo Surabaya. Saya beristirahat di rawat inap selama 1 minggu penuh (masuk rumah sakit pada Minggu, 25 Mei 2014 malam dan keluar Sabtu, 31 Mei 2014). Dan di kamar saya rumah sakit  belum punya fasilitas hiburan seperti TV , Radio , dll.

Saya masih belum mendapat berita masuk di Ini Talkshow akan tayang saat Idul Fitri 1435 H (Senin , 28 Juli 2014 - Jum'at, 1 Agustus 2014) pada jam tayang NET. Toons. Karena saat tulisan ini diterbitkan, saya belum memiliki acara mudik di rumah keluarga saya. 

Intinya, selama hari libur nasional tiba di antara hari pada Senin - Jum'at acara Ini Talkshow bisa tayang 3 - 4 kali sehari (karena acara Ini Talkshow tayang resmi Setiap Hari pukul 20:00 WIB). NET. Toons yang jatah tayang pada Senin - Jum'at juga harus libur, seperti masyarakat lain. Walau itu hari kejepit (maksudnya Jum'at 2 Mei 2014 dan 16 Mei 2014 setahu saya) NET. Toons tetap tayang seperti biasa. 


 

Sabtu, 03 Mei 2014

B Channel Sudah Tutup, Rajawali TV Penggantinya

                                                        Logo Rajawali TV sejak hari ini

                                                    Logo B Channel sejak 2009 - 3 Mei 2014

Surabaya - Rajawali Televisi (disingkat RTV, sebelumnya bernama B-Channel) adalah sebuah stasiun televisi swasta terestrial nasional asal Jakarta, Indonesia. RTV mempunyai segmentasi sebagai televisi keluarga. RTV merupakan stasiun televisi yang didirikan berdasarkan izin penyelenggaraan penyiaran dari KPI Pusat dan izin penetapan frekuensi dari Dinas Perhubungan. Jam tayang RTV adalah dari pukul 05.00 sampai 24.00 WIB (24 jam jika acara Ligue 1). RTV resmi mengudara pada tanggal 1 November 2009 di Jakarta dengan nama B-Channel. Saat ini, program RTV sendiri lebih difokuskan pada acara hiburan, soft news dan variety show untuk keluarga. Pada tanggal 3 Mei 2014, B-Channel telah berganti nama menjadi RTV (Rajawali Televisi) pada saat acara Grand Launching Langit Rajawali.


Jangkauan siaran

Siaran dari RTV menjangkau wilayah Jabodetabek dan sekitarnya melalui frekuensi 23 UHF, serta menjangkau seluruh Indonesia melalui satelit Palapa D sejak April 2011 (sebelumnya melalui satelit Apstar 6). Selain itu, siaran RTV dapat disaksikan di televisi berlangganan TelkomVision, YesTV, Groovia TV, First Media, BiG TV, aora, Skynindo, dan Centrin TV serta jaringan stasiun TV lokal di berbagai wilayah di seluruh Indonesia yang merelai siaran RTV. Daftar stasiun televisi lokal yang merupakan jaringan RTV yaitu:

Beberapa minggu yang lalu, B Channel (sekarang RTV) sempat menayangkan kuis Lagit Rajawali setiap hari selama 5 - 6 kali dalam sehari. Kuis itu semuanya berhubungan dengan dunia B Channel seperti "Jam berapakah Lensa Sore tayang?" , "Siapa nama domba kecil yang ikut di Timmy Time?" , dll. Program ini tayang sejak April 2014 dan kuis itu mencapai puncaknya hari ini.

Semua bertanya ke RTV, apa alasan seluruh TV lokal setempat ikut menggantikkan diri sebagai RTV + nama kota/kabupaten/provinsi, kecuali TVKU di Semarang? Ini jawabannya.

 
JAKARTA, KOMPAS.com
-  Stasiun televisi B Channel mengubah namanya menjadi Rajawali Televisi dengan nama udara RTV. Rencananya televisi nasional berjaringan yang telah mengudara di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia ini, akan diluncurkan pada Sabtu(3/5/2014) mendatang.

“Kami ingin mengubah persepsi masyarakat karena RTV akan hadir membawa banyak perubahan dan pembaharuan,” kata Direktur Utama Rajawali Televisi, Maria Goretti Limi siaran persnya yang diterima Kompas.com .

Salah satu alasan pemilihan nama Rajawali antara laun karena Rajawali melambangkan kekuatan di angkasa. Selain itu, Rajawali juga merupakan nama induk perusahaan Rajawali Televisi.

Setelah grand launching, seluruh kota akan menggunakan nama udara dan logo yang sama yaitu RTV.

“RTV akan dikelola dengan komitmen penuh oleh semua stakeholder, baik karyawan maupun pemegang saham mayoritas yaitu Grup Rajawali,” ujar Maria Goretti Limi.

Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis Rajawali Televisi Satrio Tjai menambahkan, RTV akan terus mengembangkan diri baik dalam kualitas konten, siaran dan juga jangkauan siaran. Untuk masyarakat yang menggunakan TV berbayar, RTV sudah dapat dinikmati di Telkomvision, Aora, Firstmedia,Skynindo, Nexmedia, TopasTV, BigTV dan Max3 Biznet.

Sebagai televisi general entertainment, target utama pemirsa RTV adalah keluarga mulai dari anak-anak hingga dewasa, dengan titik berat wanita tanpa meninggalkan penonton pria.

“Karena populasi wanita lebih besar dan wanita memiliki kesempatan menonton TV lebih banyak. Selain itu, wanita juga memiliki peran utama dalam pengambilan keputusan pembelian barang konsumsi,” ujar Satrio Tjai.

Informasi saja, Grup Rajawali adalah kelompok bisnis yang didirikan pada tahun 1984 oleh Peter Sondakh dan telah berkembang dari pemain bisnis lokal menjadi pemain bisnis regional. Bidang-bidang yang digeluti dan menjadi bisnis utama adalah perkebunan, pertambangan dan properti. Bisnis media bukan merupakan hal baru bagi Grup Rajawali, karena pada tahun 1987  Peter Sondakh  ikut membidani kelahiran stasiun televisi RCTI, yang merupakan TV swasta pertama di Indonesia.


Tidak hanya itu, sebelum B Channel tutup hari ini, B Channel sempat menggantikkan nama sebagai B Channel + nama kota/kabupaten/provinsi. Seperti di Surabaya. Sejak 15 April 2013, Mntv yang dulunya bertulisan biru muda biru tua, langsung sebagai B Channel Surabaya. Sementara di tempat lain, nama tv lokal B Channel ikut ikutan. Apalagi serentak, 1 Januari 2013 (kecuali Surabaya dan Medan).

Karena itu, acara Langit Rajawali ditayangkan hari ini. Tujuannya karena sudah saatnya wajah televisi baru, dan juga banyak televisi belum pernah berganti nama.

Selanjutnya, tayangan RTV sendiri sudah terlihat beberapa hari ini. Seperti tadi, RTV menayangkan program berita Lensa Indonesia Pagi pertama kalinya. Pengumuman tentang Langit Rajawali disampaikan di facebook , twitter RTV , dan ditayangkan di B Channel hingga pukul 7 malam tadi.

Untuk penggemar Ligue 1, mohon bersabar dan jangan marah marah. Karena malam nanti (Minggu, 4 Mei 2014) acara ini tidak tayang. Apakah siarannya sedang diteliti atau memang jadwal pertandingan Ligue 1 sedang kosong? Karena saat saya membaca koran tadi, belum ada kabar masuk tentang Ligue 1. Kita tunggu saja.

Saya dan keluarga mengucapkan selamat jalan B Channel, Assalamualaikum untuk RTV. Semoga acara RTV ke depannya sebagai yang nomor satu, terbaik, mendidik, dan berita yang ditayangkan juga diubah lagi. Ingat, RTV siaran di Blitar dan kita semua harus menyebut RTV + nama daerah. Jika kita menyebutkan RTV (apalagi di Blitar) pasti tayangannya jauh dengan satu ini.

Minggu, 02 Maret 2014

Poin Penting SKB Pengaturan Iklan Kampanye

Jakarta - Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan iklan politik di lembaga penyiaran akhirnya ditanda tangani (Jumat 28/2/2014). SKB itu meminta semua lembaga penyiaran atau peserta pemilu menghentikan iklan politik sebelum kampanye resmi dimulai.

Kesepakatan moratorium tersebut diteken ketua KPU Husni Kamil Manik, Ketua Bawaslu Muhammad , Ketua KPI Judhariksawan , dan ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdul Hamid Dipopramono.

Dalam keterangan tertulis yang diperoleh , kesepakatan itu menyebutkan pengaturan iklan kampanye. Lembaga Penyiaran dan peserta pemilu wajib menaati ketentuan maksimum batas iklan kampanye. Yakni secara kumulatif dengan ketentuan sebanyak 10 spot berdurasi paling lama 30 detik untuk setiap televisi per hari selama masa kampanye.

10 spot berdurasi 60 detik atau 1 menit untuk stasiun radio setiap harinya selama masa kampanye pemilu berlangsung.

Ketentuan lainnya, lembaga penyiaran dan peserta pemilu untuk menjual spot iklan yang tidak dimanfaatkan peserta pemilu kepada peserta pemilu yang lain. Standar tarif iklan kampanye juga harus ditentukan media dan berlaku sama untuk semua peserta pemilu.

Kemudian di masa tenang, segala bentuk pemberitaan , rekam jejak , dan program program yang mengandung unsur kampanye dilarang muncul di lembaga penyiaran. Sementara soal hasil hitung cepat (Quick Count) hasil pemilu, disepakati lembaga penyiaran hanya boleh lembaga yang memperoleh izin dari KPU. "Disiarkan paling cepat 2 jam setelah pemungutan suara selesai di wilayah Indonesia bagian barat" kata Abdul Hamid.

Lembaga penyiaran juga wajib menyampaikkan informasi tentang sumber dananya. Selain itu, mereka menyatakan bahwa hasil Quick Count tersebut bukan merupakan hasil resmi penyelanggara pemilu.

Di bagian lain, Ketua DPR RI Marzuki Ali menilai penerapan moratorium yang diteken dalam SKB oleh 4 lembaga, yang tergabung dalam gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilu , tidak akan efektif. "Tidak efektif karena sudah mepet dengan jadwal kampanye resmi" kata Marzuki.

Berbeda halnya, jika aturan itu sudah diterbitkan 1 atau 3 bulan , bahkan dari setahun yang lalu. Ketika iklan politik dari parpol belum marak seperti saat ini. Menurut Marzuki, moratorium tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap semua partai. Namun, hanya berdampak pada pimpinan partai yang memiliki saham di perusahaan media.

Sumber : Jawa Pos 1 Maret 2014.

Sabtu, 22 Februari 2014

Trans Corp Surabaya, Kapan Tampilan Baru Hadir?

                                                         Logo Baru Trans TV & Trans 7 saat ini.

SEJAK 15 Desember kemarin, tampilan logo TransTV diganti. Dari yang tadinya huruf T-nya seperti panah yang menghadap ke atas dan V-nya berada di bawah tulisan Trans yang persis di tengah, menjadi tulisan TransTV yang datar saja. Kalaulah ada ciri khas sebagai milik Chaerul Tanjung (CT), adalah huruf A yang dibikin sedemikian rupa. Huruf A yang sama pula yang ada pada Trans|7. Namun secara tampilan, di Trans|7 seperti tidak jauh beda dari logo lama.

Tetapi saat tayangan adzan maghrib tiba, untuk wilayah Surabaya, tampilan logo TransTV masih memakai logo lama. Begitu juga saat siaran lokal Surabaya di pagi buta. Tadi, (tidak biasa sebenarnya saya pagi-pagi nonton televisi) saya mendapati logo lama TransTV ada di sudut kanan atas layar kaca.  Sebagaimana tayangan berjuluk lokal  lainnya, tayangan itu sebenarnya adalah tayangan nasional cuma kebetulan lokasinya saja yang di Jawa Timur. Judul acaranya saja yang dibikin Pesona Jawa Timur. Hal yang sama pernah pula dilakukan oleh si adik; Trans|7.  Pada tayangan lokal, ia mengangkat tema si Bolang maupun lain lain asal Jatim. Jadi, tayangan lokal, sepertiya, dilaksanakan tidak sepenuh hati. 

Buktinya, semua diletakkan di jam siar pagi, saat mana tak terlalu banyak orang yang menonton televisi alias pukul 03:30 WIB (untuk Trans TV) dan pukul 04:00 WIB (untuk Trans 7).

Kekurang seriusan dalam menggarap konten lokal, kalau mau, tentu bisa dicari lagi. Jangankan sebagai isi, sebagai promo program (karena iklan terbilang sepi) pun seperti kurang diperhatikan. Pagi tadi itu, misalnya. Saya dapati di sela acara, ada promo program tentang acara Sinden Gosip yang tayang saban Rabu atau Sabtu  jam 19.00. Itu jelas keterlaluan. Bukankah acara di jam itu, sekarang ini, sudah habis dibabat oleh kehadiran YKS yang punya ‘lagu dan goyang kebangsaan’ Oplosan?

Tidak itu saja, promo program tentang acara Harmoni Alam yang tayang tiap Minggu pagi dengan host Haryo Pramoe; acara itu juga (kalau tidak salah) sudah lama hilang dari TransTV? Kenapa hal kecil ini bisa terjadi? Apakah sulit berkoordinasi antara kru lokal dengan awak markas besar di Kapten Tendean sana? 

Sumber: www.sisitelevisi.wordpress.com dengan perubahan seperlunya.

Dari kejadian yang ditulis oleh sisitelevisi.wordpress.com ini , memang benar logo Trans TV & Trans 7 di siaran lokal Surabaya belum menggunakkan logo baru. Padahal usia logo baru tersebut telah 2 bulan.

Saya masih ingat benar logo ini. Usia logonya berumur 2 bulan dan langsung dipakai sesaat setelah peluncuran logo baru dalam acara "12 TRANS Untuk Indonesia". Menurut kata Wikipedia bahasa Indonesia dan pembaca blog ini dari Bandung mengatakan, logo baru Trans TV & Trans 7 juga sudah dipakai di siaran lokal Bandung mulai 6 Januari 2014.

Bagaimana isinya? Menurut pikiran saya, nama acara lokal tetap bernama belakang provinsi. Seperti di Trans TV Surabaya yang namanya "Pesona Jawa Timur". Sedangkan di Trans 7 Surabaya bernama "Warna Jawa Timur". Kedua program ini hadir Senin - Jum'at sebelum kedua stasiun televisi di Jakarta mengudara. Ditayangkan 30 menit.

Sedangkan di iklan , Trans Corp daerah pasti menayangkan iklan program. Saya memang sering jengkel, terkait masalah tersebut ketika bangun tidur pukul 03:30 WIB. Kelihatannya iklan program baik itu Trans TV Surabaya dan Trans 7 Surabaya, hanya berdasarkan episode dan tahun penayangan di Jakarta.

Contoh ketika Trans TV Surabaya menayangkan program "Pesona Jawa Timur" edisi episode tahun 2010 atau 2011, iklannya disesuaikan. Di saat saat itu, Trans TV terkenal dengan program Termehek - Mehek , Online, Kejar Tayang, dsb. Dan desain iklannya ? Biasa saja bagi saya untuk desain iklan program karena saat itu di ending ada logo lama Trans TV yang kecil di kanannya.

Lalu untuk "Warna Jawa Timur" di Trans 7 Surabaya saya sering menganggap ada 2 pecahan. Pertama yang tahun 2010, dan ketika acara ini berlangsung tak ada klasifikasi acara di pojok kanan bawah. Kedua ada yang tahun 2012, dan saat itu Trans 7 Nasional telah memiliki klasifikasi acara di pojok kanan bawah layar televisi. Bahkan saat acara ini tayang ("Warna Jawa Timur" edisi 2012) klasifikasi tersebut ikut terlihat.

Iklan program di acara "Warna Jawa Timur" juga disesuaikan dengan tahun penayangannya. Untuk edisi 2010, sering sekali muncul iklan program seperti Opera Anak , On The Spot Musik , dll. Bahkan di iklan tersebut tertulis "Selama Bulan Ramadhan" seperti Kuas Ajaib dan Jejak Petualang. Saya menebak episode itu ditayangkan pertama kali oleh Trans 7 Nasional saat bulan suci Ramadhan 2010. Iklan tersebut benar benar aneh.

Yang di tahun 2012, berbeda dengan 2010. Mengapa demikian? Karena di tahun tersebut, tulisan dari program Trans 7 tidak ada tulisan "Selama Bulan Ramadhan". Selain itu, ada pula iklan program acara Trans 7 Nasional yang ditayangkan sejak 2012 dan masih bertahan hingga sekarang. Tau Gak Sih , Orang Pinggiran , dan Brownis umpamanya. Iklan tersebut juga muncul kadang kadang di tengah program "Warna Jawa Timur" edisi 2012.

Sayang sekali, Trans TV Surabaya dan Trans 7 Surabaya belum mengganti total tampilannya. Mulai logo on air hingga alat perekam iklan program dan acara yang kebetulan tayang di Jawa Timur secara nasional, kelihatannya tidak dihiraukan. Padahal, tadi pagi acara "Wisata Kuliner" di Trans TV yang episodenya ada di Malang , Pasuruan , Sidoarjo , dan Surabaya (mungkin) tidak direkam.

Dua atau satu minggu yang lalu, saya melihat ada program Ala Chef dan Woww (Wendy Omesh Walking Walking) yang berada di Jawa Timur, juga tidak direkam dan belum ditayangkan. Apakah yang dialami oleh keluarga besar Trans Corp biro Surabaya saat ini? Atau menunggu hingga ada program Trans Corp biro Surabaya yang di Jawa Timur secara nasional, berkumpul banyak seperti tahun 2010? Kita tunggu saja.

Bila anda yang mendapatkan siaran Trans TV atau Trans 7 di suatu daerah mengudara dengan logo lama atau logo baru laporkan saja. Bila perlu, tunjukkan capturenya sebagai bukti. Kalau tidak bisa, tidak apa apa. Karyawan Trans Corp biro Surabaya juga perlu curhat dengan saya terkait masalah ini dan jelaskan.

Minggu, 02 Februari 2014

Cara Cepat TV Yang Siarannya Terganggu Karena Bencana Alam dan Kebakaran Di Studio

                                       Mobil PMK DKI Jakarta sedang memadamkan api dari ruang genset Trans Corp.

Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara yang diapit oleh 2 Samudera dan 2 Benua. 2 Samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dan yang dimaksud 2 Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Negara yang didirikan oleh Presiden RI pertama (Ir. Sukarno) dan Wakil Presiden RI pertama (Drs. Muhammad Hatta) pada 17 Agustus 1945 ini, adalah negara yang rawan gempa bumi. Mengapa?

Tingkat kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia, ditentukan oleh keberadaannya di tepi lempeng utama dunia yang terus bergerak. Juga dipengaruhi oleh rapuhnya batas kontinen masa lalu. Nah...biar pada tidak kuper, kami kasih tau dulu definisi gempa. Gempa itu gerakan tiba-tiba di kerak atau mantel bumi yang berelaksasi menuju keadaan normal, setelah mengalami dorongan, desakan, tumbukan dan pergeseran antar lempeng. 

Itulah penjelasan tentang gempa bumi. Tapi siapa yang tahu bahwa kejadian alam seperti gempa bumi , banjir , dll itu bisa berdampak kepada siaran televisi yang mengudara. Berikut ini syarat dan cara cepat televisi yang memberhentikan siaran sementara karena bencana alam.

                           Bencana Alam

1. Jika ada televisi yang tengah menayangkan acara non live, terus tiba tiba gempa bumi, secepatnya siaran langsung sign off paksa.

2. Menayangkan color bar maupun permohonan maaf karena gempa bumi dengan menampilkan running text.
3. Pemancar atau listrik di stasiun televisi tersebut langsung dimatikan.
4. Apabila ada acara live (tapi bukan Breaking News) berlangsung, presenter berita maupun kru kru yang sedang bertugas secepatnya melarikan diri ke jalan raya.

5. Gempa bumi selesai. Saran saya, walau gempa bumi selesai televisi sebaiknya jangan mengudara dulu. Dikhawatirkan ada gempa susulan. Atau mengudara kembali pada keesokan harinya pasca gempa.

Syarat ini mudah mudahan bisa dibaca KPI/KPID maupun kru dari seluruh stasiun televisi di dunia. Tujuannya, kalau ada gempa bumi, kru bertugas di stasiun televisi tersebut cepat memberhentikan siarannya.

Lain dengan gempa bumi. Kebakaran? Ya, di Indonesia pernah mengalami musibah di beberapa stasiun televisi nasional maupun lokal belakangan ini. Penyebab utamanya pasti korsleting listrik. Lantas bagaimana caranya stasiun televisi yang mengalami musibah kebakaran dan memberhentikan siarannya? Berikut ini cara cepatnya.

                                  Kebakaran di Stasiun Televisi

1. Ketika acara non live tengah berlangsung, dan tiba tiba ada suara atau asap muncul dari sebuah ruangan, siaran secepat mungkin diberhenti, seperti gempa bumi.

2. Color bar maupun permohonan maaf ditampilkan dengan running text karena kebakaran di stasiun televisi yang mengalami musibah.

3. Dipindah ke siaran lokal sambil memantau perkembangan terkini (seperti Trans Corp pada 2012).
4. Jika ada acara live (tapi bukan Breaking News) berlangsung, presenter dan kru kru segera meninggalkan studio secepat mungkin.

5. Seluruh karyawan atau kru di stasiun televisi yang mengalami kebakaran, langsung memadamkan api bersama mobil PMK.

6. Listrik atau pemancar langsung dimatikan.
7. Jika api bisa dipadamkan, karyawan atau kru tersebut kembali memasang alat siaran.
8. Karena karyawan tersebut kembali memasang alat untuk siaran, siaran televisi yang mengalami musibah kebakaran kembali mengudara dengan color bar atau acara siaran ulang.

9. Siaran kembali normal dan langsung diberitakan pada acara berita.
10. Mengecek kembali tempat yang terbakar tersebut.

Nah 2 cara cepat pemberhentian siaran televisi diduga gempa bumi dan kebakaran. Bisa bermanfaat bagi seluruh manusia di dunia ini. Mudah mudahan stasiun televisi yang pernah mengalami musibah, KPI/ KPID setempat bisa membaca cara cepatnya pemberhentian siaran. Terima kasih.

Minggu, 12 Januari 2014

Acara YKS Terancam Hilang Di Trans TV

                                                   Logo Yuk Keep Smile

Surabaya - Tayangan YKS (Yuk Kita Smile) sebuah tayangan hiburan di TV mendapatkan perlawanan keras dari berbagai kalangan. Ada yang dari kalangan anggota DPR, ada pula dari KPAI. Masyarakat juga banyak yang menyatakan bahwa YKS merupakan program televisi yang tidak mendidik.

Menurut anggota Komisi I (penyiaran) DPR, Tjahjo Kumolo, salah satu adegan dalam goyang oplosan yang ada di tayangan YKS mengarah ke pornografi. Politikus itu berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberi peringatan terhadap stasiun televisinya (MerdekaCom, 30/12/2013).

Beberapa orang juga menandatangani petisi yang meminta YKS dihentikan tayangnya. Mereka kebanyakan keberatan dengan tayangan itu yang tidak mendidik, tidak bermutu, dan goyangan oplosan dianggap merusak moral anak-anak.

Sampai sejauh ini KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang berwenang untuk mengawasi, memberikan peringatan, bahkan menghentikan sebuah tayangan di televisi belum menentukan sikap.

Pada prinsipnya keberatan sebagian masyarakat terhadap ada dua hal: tayangan itu dianggap tidak bermutu atau tidak mendidik dan goyangan oplosan yang dianggap porno.

Tulisan ini mengajak pembaca untuk tidak buru-buru berburuk sangka apa lagi sampai pada simpulan bahwa tayangan itu harus dihentikan. Mengapa? Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menilai tayangan itu perlu dihentikan di bawah ini mungkin perlu dikedepankan.

Pertama, sebuah tayangan TV tidak harus dihentikan hanya karena “tidak bermutu.” Tidak bermutu merupakan hasil pemikiran yang subjektif kalau itu dilekatkan pada sebuah program televisi. Mungkin ada pihak yang dapat membutiri indikator-indikator seperti apa tayangan yang bermutu itu. Tetapi, pihak produser juga memiliki kriteria sendiri tayangan seperti apa yang dianggapnya bermutu. Baru bila sebuah tayangan merusak atau melanggar norma negara, tayangan itu harus dihentikan.

Kedua, YKS adalah program TV yang melibatkan banyak orang yang juga berarti sumber nafkahnya. Artis-artis utama dan kru-kru pendukung produksi tak terbilang banyaknya. Sebagian dari mereka adalah berasal dari strata sosial-ekonomi menengah bawah.

Olga Syahputra, Caisar, Soimah, Deni, Wendi adalah sekadar contoh. Mereka representasi orang-orang dari strata sosial yang tidak tinggi. Mereka berjuang dengan gigih dan sering jatuh bangun. Usaha-usaha mereka menginspirasi banyak orang. Orang disadarkan betapa tidak mudah untuk meraih kesuksesan.

Kini mereka mulai menikmati perjuangannya untuk memperbaiki kondisi dirinya dan keluarganya. Jika tiba-tiba acara YKS dihentikan, maka pihak yang menghentikan dirasakan tidak fair.

Di acara itu juga sering diberikan hadiah untuk penonton dalam lomba joget. Di antara penonton yang mendapat hadiah itu sebagian juga dari kalangan tidak mampu. Hadiah yang mereka terima ada yang akan digunakan untuk membeli obat yang selama ini tidak mampu dibelinya.

YKS adalah tayangan yang memelopori aktivitas para kru teknis sebagai bagian dari shoot kamera ketika acara sedang berlangsung. Selama ini mereka dianggap orang-orang di belakang layar untuk sebuah acara di televisi. Para penonton tidak kenal sama sekali karena wajahnya tidak pernah ditampilkan di layar TV pada program yang mereka juga turut membuatnya. Sekarang dengan adanya YKS mereka dinaikkan derajatnya dengan seringnya melibatkan mereka dengan goyangan-goyangannya, diundang ke panggung utama, dilibatkan dalam kuis, dsb.

Ketiga, YKS adalah acara yang menarik bagi jutaan orang penontonnya. Mungkin jumlah penggemarnya jauh lebih banyak daripada penentangnya. Tidak adil kiranya bila tayangan televisi yang penggemarnya berpuluh-puluh juta (terlihat dari jam tayang prime time) dihentikan oleh kelompok minoritas.

Keempat, format YKS adalah hiburan, bukan pendidikan. Sehingga, tidak layak orang menghakimi tayangan hiburan harus bermuatan pendidikan. Idealnya memang demikian. Tetapi dalam praktik hal itu sulit diwujudkan karena biayanya mahal, waktu pembuatannya memerlukan waktu lama, melibatkan banyak ahli, memerlukan properti yang canggih (walaupun tidak harus). Mana ada tayangan TV di Indonesia yang berkonten hiburan tetapi mendidik sekaligus mengundang minat puluhan juta penonton?

Kelima, harus dipisahkan antara YKS secara keseluruhan yang isi tiap episodenya beragam dan goyang oplosan yang banyak dikecam itu. Konten YKS sering mengundang orang-orang yang memiliki kredibilitas bagus di masyarakat, misalnya petinju Chris John, ustad Maulana, olahragawan panco. Tidak proporsional kiranya sebuah acara dihentikan hanya karena salah satu komponen dianggap tidak sempurna.

Goyang oplosan yang dianggap porno, vulgar, menjurus ke aktivitas seksual, dan merusak mental anak-anak, sebenarnya merupakan persepsi pada sebagian orang. Sementara orang-orang lainnya memiliki persepsi yang berbeda. Mereka menganggap goyang oplosan merupakan tarian yang kocak dan menghibur. Salah seorang komentator di sebuah berita online mengatakan, goyang oplosan vulgar atau tidak tergantung pada apakah pikiran kita jorok atau bersih.

Orang yang mengatakan goyang oplosan merusak moral anak-anak terasa berlebihan dan tanpa bukti. Di belahan dunia lain tidak pernah terdengar ada penelitian yang menyebutkan terdapat kerusakan moral pada anak-anak hanya karena mereka meniru tari-tarian orang dewasa.

Keenam, jika YKS harus dihentikan maka banyak tayangan lainnya juga harus dihentikan kalau ukurannya tidak mendidik dan tidak bermutu. Banyak sekali tayangan yang tidak mendidik dari berbagai format.

Acara ILC yang dihadiri tokoh-tokoh nasional pun sebetulnya sering ada episodenya yang tidak mendidik. Debat kusir antara Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbun merupakan perdebatan yang memalukan. Beberapa perdebatan yang justru dilakukan oleh para tokoh politik nasional lainnya juga tidak bermutu dan tidak mendidik. Berita-berita banyak yang berisi perkelahian, perampokan, pembunuhan, korupsi, pembohongan publik juga tidak bermutu. Infotainment, debat publik, sinetron, dunia hantu, juga banyak yang tidak bermutu. Apakah itu semua juga harus ditutup?

Ketujuh, goyang Caisar adalah goyang atau salah satu tarian fenomenal hasil kreativitas dan banyak disukai di seluruh Indonesia. Kreativitas perlu dihargai meskipun “hanya” berupa tarian kalau masyarakat ini mau menciptakan masyarakat kreatif. Jangan karena seseorang tidak suka karena seleranya berbeda lalu berhak menghakimi sebuah karya sebagai tidak bermutu.

Caisar yang dikenal sebagai ikon goyang Caisar adalah seorang pemuda lugu dan pendiam yang dulu tukang membawakan koper, menjadi sopir pribadi, dan membantu banyak hal dari komedian Yadi Sembako. Kini setelah ia terkenal bahkan melebihi mantan “majikannya” banyak yang mengatakan, sifatnya tetap rendah hati, ia masih mau membawakan koper milik Yadi Sembako. Bukankah ini juga aspek mendidik melalui praktik?

Terdapat kecenderungan yang menyedihkan dalam mengemukakan pendapat pada era sekarang ini. Orang dengan mudah menyalahkan orang lain, menghujat, menghakimi, membunuh karakter orang lain karena berbeda pendapat. Sifat bijak hampir sirna di hati orang tersebut. Merasa benar sendiri adalah segalanya. Orang lain dianggap salah bila berbeda pendapat dengannya.

Dalam konteks tayangan YKS, bila terjadi kekurangan sebaiknya dinilai secara arif, mempertimbangkan berbagai aspek, menunjukkan apa yang sebaiknya diperbaiki baru kemudian disampaikan kepada pihak yang tepat dengan cara yang tepat.

Biarlah YKS menjadi hiburan bagi sebagian dari sekelompok masyarakat yang sesuai dengan seleranya. Biarlah acara itu menjadi ajang berekspresi bagi mereka. Biarlah mereka menikmati hiburan dari program yang disukainya sekalipun bagi kita acara itu sangat membosankan. Bila kita sedang jengah melihat sebuah tayangan Trans TV yang kita anggap tidak sesuai dengan selera kita, kita bisa pindah saluran ke Alif TV, TVRI, Kompas TV, atau stasiun TV lainnya. Begitu pun sebaliknya.


Sumber :detikforum.com


Catatan : Tulisan ini berstatus NO SARA.