Sabtu, 31 Agustus 2013

TV Di Indonesia Yang Melupakan Adzan

“Ya kan TV-TV itu pemiliknya beragama berbeda”

Maaf kalau tulisan ini harus saya buka dengan kalimat berbau SARA ini. Namun, terus terang, kalimat ini bukan saya yang membuat. Cari saja di twitter dengan kata kunci SCTV RCTI Global TV (TV-TV yang tidak menyiarkan adzan) gak adzan (diikuti dengan kata-kata yang intinya tidak menyiarkan adzan). Sebenarnya, semua TV ini menyiarkan adzan. Lantas, apa yang membuat orang-orang berpikir bahwa TV-TV itu tidak menyiarkan adzan, khususnya Maghrib?

Dunia pertelevisian Indonesia akhir-akhir ini diramaikan dengan istilah “konten lokal” dan “berjaringan”. Dua istilah ini bermunculan setelah pemerintah mewajibkan setiap stasiun TV nasional membuat sebuah stasiun TV lokal jika ingin tetap bersiaran nasional paling lambat 28 Desember 2009 setidaknya satu di Surabaya. Sekarang sepertinya semua TV nasional sudah punya stasiun TV lokal di Surabaya setelah TRANS TV, TRANS|7, dan Global TV menyusul belakangan setelah deadline dari pemerintah itu kadaluarsa.

Nah, TV nasional yang pusatnya di Jakarta itu tentunya akan menyiarkan adzan untuk Jakarta. Hal ini tak akan penting bagi penduduk daerah luar Jakarta. Mungkin atas dasar inilah akhirnya beberapa TV nasional memutuskan untuk tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta dan BoDeTaBek. Bagaimana caranya?

Kalau dipikir secara simple, mungkin perkiraan saya ini benar. Output siaran dipisah menjadi dua, Jakarta dan satelit. Ketika waktu Maghrib tiba, output satu yaitu pemancar Jakarta akan menyiarkan adzan Maghrib. Kemudian, output dua yaitu satelit diisi dengan iklan komersial seperti yang terlihat biasanya itu. Dengan demikian, maka adzan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya akan tersiar di Jakarta saja, dan di luar itu akan ada iklan komersial.

Jika seperti ini, maka sebenarnya langkah berikutnya yang perlu dilakukan TV-TV nasional itu adalah memerintahkan pemancar luar Jakarta menyiarkan adzan Maghrib sesuai dengan waktu Maghrib wilayahnya sendiri. Dengan menjalankan yang seperti ini, bukankah mereka telah membuat suatu konten lokal bagi setiap daerah walaupun cuma tiga sampai lima menit?

Yang menjalankan langkah 1 adalah RCTI, SCTV, dan Global TV. Sementara yang sudah menjalankan langkah 1 dan 2 sementara ini hanya B Channel Network. TV lainnya kebanyakan masih menyiarkan adzan di satelit sehingga di luar Jakarta masih bisa mendapat adzan Maghrib Jakarta. Kalaupun di antena biasa adanya siaran lokal, biasanya dilakukan dengan pemotongan total siaran dari Jakarta. Yang melakukan pemotongan total adalah TVRI (karena memang siaran lokal dari pukul 15:00 WIB - 19:00 WIB), dan SINDO TV.

Teman saya bertanya “adzan Maghrib untuk siapa?”
Ya saya jawab sekenannya saja “untuk umat Islam lah”
Kemudian teman saya bilang “salah! Adzan Maghrib itu untuk DKI Jakarta dan sekitarnya”
Bertanyalah saya “kok bisa?”
Dia jawab “coba lihat TVmu di sekitaran jam 6, di TV pasti tulisannya ‘Saatnya Adzan Maghrib Untuk Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya’. Iya nggak?”

Saya cuma geleng-geleng kepala, sedikit merasa tertipu tapi ada benarnya juga. Yah mudah-mudahan TV-TV itu bisa menjalankan langkah 1 dan 2 yang saya tulis tadi, jadi tebakan ini bakal jadi sebuah sejarah. Hehehe

Tulisan saya di paragraf 6 saya buat setelah saya membaca profil beberapa stasiun TV Indonesia (terutama yang tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta) yang ditulis di Wikipedia Bahasa Inggris.

1 komentar:

  1. di jogja RCTI, MNCTV, dan Global TV pake cara 1 dan 2
    B Channelnya (NUSA TV) pake adzan jakarta

    BalasHapus