Sabtu, 31 Agustus 2013

Profil TV : detik.com






Ini bukan profil dari sebuah televisi, melainkan website berita. Siapa namanya? Namanya detik.com. Berikut profilnya.

detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel daring di Indonesia. detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus 2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak perusahaan CT Corp.



Detikcom merupakan portal kepada situs-situs:
  • detikNews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa
  • detikFinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan keuangan
  • detikFood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan kuliner
  • detikHot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebriti dan infotainment
  • detiki-Net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi informasi
  • detikSport (sport.detik.com) Berisi info olahraga termasuk sepakbola
  • detikHealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan
  • detikTV (tv.detik.com) Memuat info mengenai berisi berita video (tv berita)
  • detikFoto (foto.detik.com) Yang memuat berita Foto
  • detikOto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif
  • detikTravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan pariwisata
  • detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi Jawa Timur
  • detikBandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan Provinsi Jawa Barat
  • detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar komunitas pengguna Detikcom
  • blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau artikel, foto, video di halaman blog pribadi
  • wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup
  • TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya jawab mengenai hal apa pun
  • DetikMap (map.detik.com) Semacam alat/tool untuk melihat Peta lokasi
  • IklanBaris (iklanbaris.detik.com) Berisi Iklan yang langsung diisi konsumen
  • MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TV dan Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7
  • Harian Detik (harian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00 WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00 WIB)

Sejarah

Server detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.

Kepemilikan

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp.[1] Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.[2].

Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%

Perkembangan jumlah pengunjung

Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.


Kritik

Salah satu kritik yang sering dialamatkan pada detikcom adalah banyaknya iklan yang memenuhi halaman utama. Saat diakses pertama kali, halaman muka detikcom pada peramban berukuran 1024x768 akan dipenuhi iklan yang mengisi sekitar 80% ruangnya. Hal ini menyebabkan masa loading yang cukup lama.
Namun mulai 9 Juli 2008, detikcom telah mengubah tampilan halaman mukanya dan menempatkan iklan yang lebih tertata, serta mengurangi jumlah iklan secara drastis.

Sedikit berita, saya tulis Profil TV ini karena adanya detik TV yang merupakan TV Internet yang ada di detik.com. Karena, detik TV berhubungan juga dengan TRANS TV dan TRANS 7.

 


TV - TV di Indonesia Yang Punya Hak Siar Sepakbola

Berikut ini, adalah TV - TV di negeri ini, yang mempunyai hak siar pertandingan sepakbola:

- RCTI Resmi Menyiarkan LIGA BBVA Musim Ini Mulai 17 Agustus 2013 (3-5 Match Per Pekan)
- KOMPAS Channel Menyiarkan Bundesliga 2013/2014 Mulai 10 Agustus 2013 (5 Match Per Pekan)

Inilah pemegang hak siar Liga-Liga di Eropa Musim Ini, tentunya banyak perubahan dibandingkan musim lalu…

- EPL: SCTV dan Indosiar (2 match per pekan)
- Serie A: TVRI (5 match per pekan)
- La Liga: RCTI (3-5 match per pekan)
- Bundesliga: Kompas TV (5 match per pekan)
- Ligue 1: B Channel (6 match per pekan)
- UCL: SCTV (2 match per pekan)
- UEL: SCTV (1 match per pekan)
- (belum pasti) Championship Division dan League One: Matrix TV (2-3 match per pekan)

Profil TV : KOMPAS TV

                                            KOMPAS dan TV Lokal

Siapa yang tidak kenal KOMPAS? Ya, benar. TV yang mengudara pada 9 September 2011 lalu, ini menggantikan tugas TRANS 7 yang dulu adalah TV punya KOMPAS GRAMEDIA dan kini dipegang oleh CT CORP.

Rasanya Kompas menjadi koran ke-3 yang punya TV. Sebelumnya ada Media Indonesia dengan METRO TV. Kemudian, Jawa Pos dengan Jtv di Surabaya. Ketiga, ya Kompas dengan TV7. Sayang Kompas melepas TV7 karena posisinya yang berjalan menuju ketumbangan.

Ini cuma sekedar apa yang saya rasakan dan apa yang saya baca sebelum KOMPAS TV benar-benar meluncur ke udara kota-kota Indonesia.

Katanya seseorang di blognya, dulu TV7 itu melambangkan sang pemilik Kompas, Jacob Oetama. Logo TV7 yang menunjukkannya. Tulisan TVnya kecil. Kemudian 7, orang sering mengasumsikan 7 sebagai huruf “J” karena kita biasa menekan huruf J pada kata Tujuh. Kemudian lingkaran yang melingkari angka 7, nelambangkan huruf O. Maka, makna logo TV7 adalah stasiun TV milik Jacob Oetama. Ulang tahunnya 25 November, ulang tahunnya Jacob Oetama. Jadi TV7 memang punya Jacob Oetama. Ini katanya lho.

Kalau mau diasumsikan dengan cara yang sama, maka sekarang kita lihat logo TRANS|7. Kata TRANS, menunjukkan perusahaan yang menaungi stasiun televisi itu. Garis vertikal, bisa diasumsikan sebagai nama dari Dirut TRANS TV waktu itu, Ishadi SK. Kemudian, angka 7 tetap sebagai huruf J. Artinya, TRANS|7 adalah stasiun televisi yang berada dalam naungan TRANS Corp yang mana stasiun televisi itu dimiliki bersama oleh Ishadi SK (51%) dan Jacob Oetama (49% lewat Kompas). Dan karena yang menaungi adalah TRANS Corp, maka ulang tahunnya bersama dengan TRANS, 15 Desember.

Katanya lagi (kalau yang ini benar-benar pendapat orang yang ditulis di twitter), KOMPAS TV ini merupakan bentuk penyesalan si empunya Kompas karena kehilangan TV7.

Sedikit berita, KOMPAS hadir di Kupang via afb TV dan Bengkulu via Bengkulu TV.

KOMPAS Si Peniru

Kompas hadirkan nama program yang dihadirkan di setiap acara non-live serta siaran ktv (khusus Jabodetabek). Dalam hal tersebut, DOGs logo Kompas tersebut juga muncul gantian dengan tulisan “Indonesia Satu”.

Namun, kehadiran nama program tidak muncul pada program berita dan beberapa program live, sebagai pengganti, tulisan “LIVE” yang muncul.Masalah nama program, banyak masyarakat yang bilang, ini mirip TransTV. Apa ini karena hubungan Kompas Gramedia dengan Trans Corp? Atau sekedar “ikut” saja? Entahlah.

Logo yang ditampilkan dengan posisi horisontal. Setelah Pemilu 2014 nanti, apakah Kompas kembali ke logo “K” yang besar itu? Atau tidak? Kita tunggu saja!

TV Di Indonesia Yang Melupakan Adzan

“Ya kan TV-TV itu pemiliknya beragama berbeda”

Maaf kalau tulisan ini harus saya buka dengan kalimat berbau SARA ini. Namun, terus terang, kalimat ini bukan saya yang membuat. Cari saja di twitter dengan kata kunci SCTV RCTI Global TV (TV-TV yang tidak menyiarkan adzan) gak adzan (diikuti dengan kata-kata yang intinya tidak menyiarkan adzan). Sebenarnya, semua TV ini menyiarkan adzan. Lantas, apa yang membuat orang-orang berpikir bahwa TV-TV itu tidak menyiarkan adzan, khususnya Maghrib?

Dunia pertelevisian Indonesia akhir-akhir ini diramaikan dengan istilah “konten lokal” dan “berjaringan”. Dua istilah ini bermunculan setelah pemerintah mewajibkan setiap stasiun TV nasional membuat sebuah stasiun TV lokal jika ingin tetap bersiaran nasional paling lambat 28 Desember 2009 setidaknya satu di Surabaya. Sekarang sepertinya semua TV nasional sudah punya stasiun TV lokal di Surabaya setelah TRANS TV, TRANS|7, dan Global TV menyusul belakangan setelah deadline dari pemerintah itu kadaluarsa.

Nah, TV nasional yang pusatnya di Jakarta itu tentunya akan menyiarkan adzan untuk Jakarta. Hal ini tak akan penting bagi penduduk daerah luar Jakarta. Mungkin atas dasar inilah akhirnya beberapa TV nasional memutuskan untuk tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta dan BoDeTaBek. Bagaimana caranya?

Kalau dipikir secara simple, mungkin perkiraan saya ini benar. Output siaran dipisah menjadi dua, Jakarta dan satelit. Ketika waktu Maghrib tiba, output satu yaitu pemancar Jakarta akan menyiarkan adzan Maghrib. Kemudian, output dua yaitu satelit diisi dengan iklan komersial seperti yang terlihat biasanya itu. Dengan demikian, maka adzan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya akan tersiar di Jakarta saja, dan di luar itu akan ada iklan komersial.

Jika seperti ini, maka sebenarnya langkah berikutnya yang perlu dilakukan TV-TV nasional itu adalah memerintahkan pemancar luar Jakarta menyiarkan adzan Maghrib sesuai dengan waktu Maghrib wilayahnya sendiri. Dengan menjalankan yang seperti ini, bukankah mereka telah membuat suatu konten lokal bagi setiap daerah walaupun cuma tiga sampai lima menit?

Yang menjalankan langkah 1 adalah RCTI, SCTV, dan Global TV. Sementara yang sudah menjalankan langkah 1 dan 2 sementara ini hanya B Channel Network. TV lainnya kebanyakan masih menyiarkan adzan di satelit sehingga di luar Jakarta masih bisa mendapat adzan Maghrib Jakarta. Kalaupun di antena biasa adanya siaran lokal, biasanya dilakukan dengan pemotongan total siaran dari Jakarta. Yang melakukan pemotongan total adalah TVRI (karena memang siaran lokal dari pukul 15:00 WIB - 19:00 WIB), dan SINDO TV.

Teman saya bertanya “adzan Maghrib untuk siapa?”
Ya saya jawab sekenannya saja “untuk umat Islam lah”
Kemudian teman saya bilang “salah! Adzan Maghrib itu untuk DKI Jakarta dan sekitarnya”
Bertanyalah saya “kok bisa?”
Dia jawab “coba lihat TVmu di sekitaran jam 6, di TV pasti tulisannya ‘Saatnya Adzan Maghrib Untuk Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya’. Iya nggak?”

Saya cuma geleng-geleng kepala, sedikit merasa tertipu tapi ada benarnya juga. Yah mudah-mudahan TV-TV itu bisa menjalankan langkah 1 dan 2 yang saya tulis tadi, jadi tebakan ini bakal jadi sebuah sejarah. Hehehe

Tulisan saya di paragraf 6 saya buat setelah saya membaca profil beberapa stasiun TV Indonesia (terutama yang tidak menyiarkan adzan ke luar Jakarta) yang ditulis di Wikipedia Bahasa Inggris.

Profil TV : NET. Mediatama




NET. (Net Mediatama Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta siaran gratis berjaringan di Indonesia yang akan diluncurkan pada 26 Mei 2013. NET. akan menggantikan Spacetoon yang sebagian sahamnya telah diambil alih oleh Indika Energy. Berbeda dengan Spacetoon yang acaranya ditujukan untuk anak-anak, program-program NET. ditujukan kepada keluarga dan pemirsa muda.

Selain melalui jaringan terestrial, NET. juga akan menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring sosial dan YouTube.


 Proses Akuisisi Spacetoon
Untuk memuluskan rencananya menjadi media televisi di Indonesia, PT Net Mediatama Indonesia yang didirikan Wishnutama dikabarkan akan memakai frekuensi siaran milik PT Televisi Anak Spacetoon (Space Toon).

"Net Mediatama Indonesia sudah membeli Space Toon, nantinya akan siaran pakai frekuensi Space Toon," ungkap sumber KONTAN yang bekerja di PT Net Mediatama Indonesia, Minggu (24/3/2013).
Sumber itu juga mengatakan, selain mengudara di frekuensi, siaran produksi televisi PT Net Mediatama Indonesia akan memakai saluran komunikasi lainnya.
"Jadi nanti program televisi kami juga bisa ditonton di Youtube," ujar sumber yang menolak menyebut nama tersebut.
Sebagai informasi, PT Net Mediatama Indonesia adalah bagian dari kelompok usaha Indika Group di bawah bendera Indika Energy Tbk.


Diprakarsai Oleh Mantan Dirut Trans TV
PT Net Mediatama Indonesia didirikan oleh Wishnutama, mantan Direktur Utama Trans TV; bersama dengan Agus Lasmono, yang juga pendiri dari Indika Group.
Perusahaan sudah memilih markas di Gedung The East, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Saat ini, PT Net Mediatama Indonesia sedang melakukan perekrutan karyawan dalam jumlah besar. Lowongan yang dibuka mulai dari posisi reporter, anchor, music arranger, hingga lowongan direktur.

Intinya, lowongan yang dibuka merupakan posisi-posisi penting dalam sebuah produksi siaran televisi, mulai dari produksi berita, hingga hiburan film juga musik. Pengumuman lowongan ini sudah tampil melalui situs perusahaan.
Mengacu pada situs itu juga, dijelaskan bahwa posisi Wishnutama sebagai pendiri bersama Agus Lasmono, yang juga pendiri Indika Group. Perlu diketahui, Agus pernah menjabat Komisaris Utama PT Surya Citra Televisi Indonesia (1999-2002). Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk dan PT Surya Citra Televisi.
Sementara itu, Wishnutama yang pernah kuliah di Emerson College ini pernah bekerja sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.
Di Indonesia, ia memulai karier media di stasiun televisi Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun kemudian, ia menjadi bagian dari divisi produksi sebagai Producer Director. Kariernya berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division, dan tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager.
Tahun 2001, Ia hijrah ke Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Tiga tahun berselang, kariernya menanjak menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya menjadi Wakil Direktur Utama hingga menjadi Direktur Utama Trans TV.

Program Net. TV
Program Grand Launching NET. akan ditayangkan secara langsung tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB dan juga bisa ditonton secara streaming melalui Youtube. Acara Grand Launching ini akan menampilkan penyanyi internasional seperti Agnes Monica, Carly Rae Jepsen, Taio Cruz dan juga didukung oleh beberapa artis dalam negeri seperti Maudy Ayunda, Noah, Raisa, Kahitna, Dewa 19, Andien, Ungu, Reza Rahardian, Andi Rianto dan masih banyak lagi.[3]

Disudut kiri atas layar televisi Spacetoon belakangan ini ditampilkan hitungan mundur hari, namun tidak dijelaskan hitungan mundur tersebut. Acara-acara anak mulai berkurang mulai digantikan dengan acara-acara hiburan remaja dan pengobatan alternatif. Bisnis televisi anak rupaya tidak menjanjikan sehingga sepertinya spacetoon akan berpindah tangan dan management, Spacetoon akan berubah nama menjadi NET. TV  (Netmedia)

Berikut ini sedikit bocoran tentang NET. TV dap Programnya

Tayangan NET. dapat disaksikan di Frekwensi  Jakarta 27 UHF, Medan 43 UHF, Bandung 30 UHF, Surabaya 58 UHF, Denpasar 39 UHF, Malang 27 UHF, Garut 36 UHF, Kediri 27 UHF, Madiun 56 UHF,Jember 56 UHF. (channel Spacetoon)

Sementara peresmian dan Grand Launching Net. Tv di lakukan pada Minggu, 26 mei 2013. Besar harapan masyarakat agar NET. TV kedepannya tidak menghapus total acara anak

Opini : Membayangkan Jika TRANS TV & TRANS 7 Adalah TV Berita



                                                           Logo Grup Trans Corp (TRANS TV , TRANS 7 , dan detik)


Ini bukan kisah fakta di lapangan. Hanya sekedar opini saja. Kabar ini bukan secara nyata.

CT Corp , (Chairul Tanjung) Corp adalah sebuah perusahaan kecil , tempat tinggal dari TRANS TV , TRANS 7 , dan detik. Kabarnya dalam waktu dekat, CT akan memilih TRANS TV dan TRANS 7 sebagai TV berita pertama yang dipegang oleh CT Corp.

Jika CT ingin benar - benar memilih TRANS TV dan TRANS 7 sebagai TV Berita, kemungkinan semua acara non-berita di 2 TV ini akan dibuang ke sampah. Apalagi beberapa hari yang lalu, Opera Van Java di TRANS 7 sudah berganti tampilannya. Mulai dari studio , set panggung , dsb. Yang sungguh serius jika 2 TV ini adalah TV Berita, wajar acara beritanya harus diperbanyak terus. Tapi, tidak mungkin TRANS TV dan TRANS 7 100% berita semua. Mungkin ada juga entertainment , pengetahuan umum , travel , dan seterusnya.

Saya juga pernah melihat di sebuah blog, ada yang pernah mengatakan "tapi kok baik Trans TV dan Trans7 kurang News-nya? Hanya 2 TV Nasional ini yang gak punya News Ticker, saya berharap kalau Reportase dan Redaksi ganti muka sudah memiliki Newsticker dari Detik seperti halnya pada Kompas (Kompas.com) dan Global TV (Okezone.com).

Tapi yang paling saya harapkan itu dari Trans7 karena News-nya lebih bagus dari Trans TV memiliki review Harian Detik (E-Paper) seperti halnya pada Metro TV (Editorial MI) dan Kompas (Ulas Kompas).
Tapi, Kalau masih gak ada, buat apa beli Detik? Di TV-nya aja terkesan tidak dipakai".

Saya juga setuju dengan usulan itu, walaupun begini, detik harus siap mendirikan detik news di TV FTA (Free To Air) , digital , dan antena terrestial. Dengan alasan seperti itu, detik news bisa membantu TRANS TV , dan TRANS 7 membuat banyak acara berita.

CT Corp harusnya mampu membuat TRANS TV , dan TRANS 7 itu sebagai TV Berita. Dengan memperbanyak acara berita, TRANS TV dan TRANS 7 bisa menampilkan newsticker di semua acara. Apalagi, ketika Reportase di TRANS TV sekarang, sudah muncul newsticker dari detik. Sedangkan ketika Redaksi di TRANS 7 berlangsung, tidak ada newsticker. TRANS 7 memasang newsticker hanya pada saat Quick Count Pemilihan Gubernur saja.

Semoga pada 15 Desember 2013 nanti, TRANS TV dan TRANS 7 saya anggap resmi sebagai TV Berita, tepatnya pada pukul 00:00 WIB di waktu itu. Dan berdoa saja agar detik mendirikan TV Berita pada hari itu juga, dengan nama detik news.


Minggu, 25 Agustus 2013

Opini: Piala Dunia 2014 antv dan tvOne, Antara Sia-Sia atau Strategi untuk Bakrie


Ini adalah opini saya saja. Bukan fakta yang terjadi di lapangan. Saat ini kabar ini memang belum pasti terjadi, walaupun mendekati kenyataan.

CT, Chairul Tanjung, yang disebut si anak singkong itu, kabarnya sedikit lagi akan menjadi pemilik dari Viva Group. Itu artinya antv dan tvOne akan segera menjadi saudara baru dari TRANS TV dan TRANS 7. Selain itu detik juga akan bersaudara dengan vivanews.

CT memang banyak mengembangkan bisnisnya. Saya tahu Baskin-Robbins karena sering “ngiklan” di TRANS TV sekitar tahun 2005, dan ternyata pada 2007 menjadi milik CT. TV7 dibeli CT pada 2006, menjadi TRANS 7. Kalau Carrefour saya sudah tahu CT masuk ke sana karena pemberitaan yang cukup masif tentang hal itu beberapa tahun lalu. Rencana membangun 20 TRANS Studio di Indonesia dan salah satunya di Malang juga pernah saya dengar. Kabarnya TRANS Studio masih melihat potensi di Kota Malang daripada di Kota Batu dengan pertimbangan jalan tol Malang–Pandaan yang juga terhubung ke Surabaya. Tapi itu masih lama sekali. Toh saya juga belum mendapat kabar lanjutan tentang hal itu. Tol Malang–Pandaan saja belum dibangun.

Tapi yang terpenting adalah yang akan segera terjadi ini. Viva akan segera masuk ke jajaran bisnis yang juga dimiliki oleh CT. Itu artinya sebentar lagi CT akan “menguasai” 4 frekuensi secara berjaringan, seperti MNC. Kita tahu MNC memiliki RCTI, MNC TV, dan Global TV, plus SINDOTV. Nah, kalau CT berhasil menguasai Viva, maka nantinya CT akan memiliki TRANS TV, TRANS 7, antv, dan tvOne.

Kita juga tahu antv dan tvOne sudah “dibelikan” hak siar Piala Dunia 2014 oleh Bakrie. Viva juga berencana membuat Vivasky yang nantinya mengandung SPORTONE untuk menunjang keperluan Piala Dunia yang akan berlangsung di Brazil itu. Semuanya sudah dipersiapkan oleh Bakrie.

Tapi, nampaknya Bakrie ingin melepas media yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan keinginan Bakrie untuk menguasai kembali perusahaan tambang BUMI daripada harus terus bertengkar dengan pemilik lainnya. Bakrie butuh dana segar untuk mendapatkan kembali BUMI.

Nampaknya pembelian hak siar Piala Dunia menjadi strategi Bakrie untuk menaikkan harga pasar Viva. Jika menjual Viva tanpa “sesuatu” harga Viva mungkin tidak akan naik. Maka dari itu, Bakrie berusaha untuk menguasai hak siar Piala Dunia sehingga tidak ada yang lain yang bisa membeli hak siar itu. Setelah bisa dipastikan hak siar Piala Dunia ada di tangan mereka, kemudian Piala Dunia dijadikan “paket jualan” Viva untuk mendongkrak harga pasarnya. Dengan harga Viva yang terdongkrak, maka Bakrie akan mendapat dana segar dengan jumlah besar untuk bisa menguasai BUMI.

Sebelumnya pihak Bakrie melalui Viva sendiri mengatakan bahwa mereka ingin menikmati keuntungan dari Piala Dunia 2014 di Brazil. Viva juga mengatkan bahwa Piala Dunia akan mampu mendongkrak pendapatan antv dan tvOne pada tahun 2014 nanti. Tapi, dengan dijualnya Viva, agak sia-sia juga Bakrie “berkeinginan” untuk merasakan keuntungan dari Piala Dunia 2014 itu, karena setelah Viva diual, keuntungan dari pembelian hak siar Piala Dunia justru tidak dirasakan Bakrie, tapi dirasakan oleh CT.

Analisa saya benar atau salah, saya tidak tahu. Tapi, ya ini sekedar opini, bukan fakta. Bagaimana benarnya ya hanya internal Bakrie yang tahu apakah hak siar Piala Dunia itu benar-benar dijadikan pendongkrak saja, atau justru menjadi suatu hal yang sia-sia karena keuntungannya tidak dirasakan oleh Bakrie secara maksimal di 2014.

Nah, kembali ke CT. Sampai ke paragraf ini saya baru ingat bahwa nantinya CT akan menguasai 5 frekuensi secara berjaringan, TRANS TV, TRANS 7, antv, tvOne, dan SPORTONE, kalau jadi diluncurkan sebagai terrestrial. Ini artinya MNC akan segera berada di posisi kedua dalam hal “penguasaan” frekuensi ini.
Namun saya masih belum mengetahui persis apakah antv masih juga dipegang oleh FOX International Channel melalui STAR setelah CT membeli Viva. antv memang tidak sepenuhnya dikuasai Viva. Selama ini saya membayangkan bahwa Viva memiliki 80% saham antv, dan 20% lainnya dimiliki STAR, sesuai dengan regulasi bahwa hanya 20% saham perusahaan media di Indonesia yang boleh dikuasai oleh asing. Saya meyakini bahwa STAR membeli antv pada 20 atau 30 September 2005 (walaupun banyak sumber lain mengatakan STAR membeli antv pada 30 April 2006, sedangkan transaksi saham tidak mungkin terjadi pada hari Minggu). Walaupun saya sempat membaca STAR sudah tidak lagi ada di antv sejak 20 September 2009 (ditandai dengan perubahan logo antv yang awalnya berbintang menjadi tidak ada “bintang sobek”nya) tapi sepertinya STAR masih ada di Viva, tidak secara langsung di antv.

Piala Dunia 2014, apakah menjadi sesuatu yang sia-sia atau justru menjadi strategi penjualan Viva oleh Bakrie?

Sabtu, 24 Agustus 2013

Profil TV : Bloomberg TV

Bloomberg Televisi adalah jaringan berita yang mengoptimalkan bisnis dan finansial. Ini bertujuan untuk memudahkan pencarian info keuangan. Saat ini, sahamnya dipegang oleh Bloomberg L.P..


Saluran Saat Ini

 

  • Bloomberg Television              (dari Amerika Serikat)
  • Bloomberg UTV                       (dari India)
  • Bloomberg International
  • Bloomberg Asia Pacific           (dari Hong Kong)
  • Bloomberg Europe                  (dari London)
  • Bloomberg HaberTurk            (dari Istanbul) (dalam Bahasa Turki)
  • Bloomberg Televisi Indonesia (dari Jakarta)

Personel

 

  • Janine Zacharia
  • Carol Massar
  • Julie Hyman
  • Michelle Makori
  • Courtney Donohoe
  • Lori Rothman
  • Judy Woodruff
  • Ellen Braitman
  • Rebecca McLaughlin-Duane
  • Naga Munchetty
  • Su Keenan
  • Betty Liu
  • Monica Bertran
  • Kathleen Hays
  • Michael McKee
  • Dierdre Bolton
  • Pimm Fox
  • Maithreyi Seetharaman
  • Matt Miller
  • Mark E H Barton
  • Jeremy Naylor
  • Sarah Lean
  • Francene Laqua
  • Nina de Roy
  • Rishaad Salamat
  • Paul George
  • Nigel Stevens
  • John Dawson
  • Afshin Rattansi

  • Catherine Yang
  • Bernard Lo
  • Stephen Engle
  • Paul Gordon
  • Haslinda Amin
  • Susan Li
  • Heidi Couch
  • Mike Firn
 
Dan TV Ini bersaing dengan 
  • Al Jazeera English
  • Australia Network
  • BBC World News
  • BFM Business
  • CNN International
  • CCTV-9
  • CCTV News
  • CNBC
  • CNN
  • Deutsche Welle
  • Euronews
  • Fox News Channel International
  • France 24
  • Press TV
  • Russia Today
  • Sky News International

Abadinya Berpacu Dalam Melodi

Secara nama dan tampilan, kuis Berpacu Dalam Melodi nyaris sama sekali tidak berubah. Sejak pertama tayang di TVRI zaman bahuela dulu, sempat muncul di MetroTV beberapa tahun lalu, sampai balik lagi di TVRI sekarang ini, Berpacu Dalam Melodi (BDM) ya tetap begitu itu. Diiringi oleh kelompok musik Ireng Maulana All Star yang memainkan musik di belakang juntaian sumbu kompor yang dibentuk sebagai tirai, acara dibuka dengan Koes Hendratmo yang muncul sambil menyanyi.

Setelah itu, sebuah kalimat ‘sakti’ diucapkan dengan intonasi khas Mas Koes, “Satu minggu lamanya kita berpisah, satu minggu pula usia kita bertambah.” (Dulu, saat masih tayang sebulan sekali, kata ‘satu minggu’ itu, masih sebagai ‘satu bulan’).

Hal yang berbeda dibanding dengan yang dulu, adalah adanya penonton yang sekarang duduk di belakang peserta. Selebihnya adalah sama. Ehya, ada ding yang tidak sama. Yakni, saat peserta muncul sambil berlengak-lenggok diiringi musik instrumentalia, sekarang yang mengenalkan mereka bukan suara Bung Olan (Sitompul?). Ini bisa diketahui karena Mas Koes tidak seperti dulu yang sebelumnya selalu bilang, “Bung Olan, silakan.”

Tentang pembagian babak, tetap tidak berubah. Ada Kenangan Masa, Pelangi Antar Nusa, Bursa Nada dan Sekilas Wajah. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, bisa saja BDM dikemas dalam tampilan yang berbeda. Tetapi Helmy Yahya, raja kuis Indonesia yang mengusung kembali BDM kreasi ratu kuis (dan guru Helmy Yahya) Ani Sumadi ini ke TVRI lagi, yang ‘dijual’ sepertinya ya memang kenangan masa lalunya itu. Karenanya, bisa jadi, segmen penonton yang dibidik adalah generasi yang sekarang sudah tidak muda lagi.

Dengan mendengarkan lagu-lagu lawas, para orang tua yang sedang suntuk mengikuti acara berita-berita politik yang bikin rambut makin rontok, atau kadar asam urat makin tinggi (sementara tidak seberapa acara televisi bermutu yang sesuai dengan usia mereka), menyaksikan BDM bisa jadi akan membuat syaraf tidak tegang. Mengenang masa lalu, sambil ikutan menyanyi lagunya Nate King Cole, atau Ernie Djohan atau The Beatles dsb.

Ditunggu saja, berapa lama BDM mampu bertahan di tengah banyaknya acara televisi yang datang dan pergi. Kalau ia masih mampu survive di tengah gempuran acara ecek-ecek yang malah bisa meraup banyak iklan, sungguh bisa dibilang BDM adalah acara kuis televisi yang abadi.

TV Lokal Yang Mengudara di Surabaya

Berikut ini ada TV Lokal yang disaksikan di Surabaya.

Trans TV (UHF 22)
antv (UHF 24)
TVRI Jawa Timur (UHF 26)
Indosiar (UHF 28)
RCTI (UHF 30)
MNC TV (UHF 32)
SCTV (UHF 34)
SBO TV (UHF 36)
B Channel Surabaya (UHF 38, sebelumnya bernama mntv)
KOMPAS TV Surabaya (UHF 40, sebelumnya bernama bctv)
TV9 Surabaya (UHF 42)
Surabaya TV (UHF 44)
BBS TV (UHF 46)
arek TV (UHF 48)
Global TV (UHF 50)
tvOne (UHF 52)
Metro TV Jawa Timur (UHF 54)
Trans 7 (UHF 56, saya pernah membaca di salah satu blog, ada TV Lokal dari Malang yang baru mulai siaran percobaan dan rencananya siaran di Malang Raya UHF 51 , Jawa Timur UHF 56 , dan Indonesia UHF 35)
NET. Surabaya (UHF 58)
jtv (UHF 60)
MHTV (UHF 62)

Inilah siaran TV Lokal di Surabaya yang dapat disaksikan semua dari rumah saya. Terima kasih.

Jumat, 23 Agustus 2013

Acara TV di Indonesia Yang Berbau Kontroversi

Ini merupakan tulisan kedua di blog ini. Sekarang, saya akan membawa informasi tentang acara TV di Indonesia yang berbau kontroversi dan akan dibubarkan oleh KPI / KPID

1. WWF Smackdown (tvOne)
Smackdown adalah sebuah program hiburan gulat yang merupakan bagian dari World Wrestling Entertainment (WWE). Di Amerika Serikat, Smackdown! lazim dikenal dengan nama WWE Friday Night SmackDown!.

Smackdown! adalah acara yang dibuat oleh WWE yang dimaksudkan untuk menandingi acara WCW, Thunder. Tadinya Smackdown! direncanakan sebagai pertunjukan khusus para Divas (para pegulat wanita WWE), namun rencana ini dibatalkan dan Smackdown! menjadi show pelengkap RAW.
Di AS, Smackdown! pertama kali ditayangkan pada tanggal 29 April 1999, saat itu direncanakan sebagai pertunjukan spesial saja. Akan tetapi karena banyaknya penggemar wrestling yang menonton acara ini, Smackdown! akhirnya mendapat jam tayang primetime pada hari Kamis, bersaingan dengan WCW Thunder. Smackdown! sendiri identik dengan warna biru sehingga kerapkali disebut "The Blue Show".
  
 Sayang, pada 2007, Smackdown! tidak lagi ditayangkan di Indonesia setelah terjadi beberapa insiden yang mengakibatkan cedera dan kematian dari beberapa orang anak akibat menirukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para atlitnya. Walaupun di dalam acara Smackdown! sendiri telah terdapat peringatan untuk tidak menirukan, dan usaha dari stasiun TV yang bersangkutan sendiri untuk menayangkannya pada jam yang cukup malam (di luar jam tayang acara anak-anak), usaha itu tidak cukup dan Smackdown! kerap menjadi kambing hitam tiap kali insiden kekerasan yang dilakukannya.

Sengaja gambarnya tidak saya ambil. Karena yang dikhawatirkan nanti, ditiru anak - anak lagi dan menjadi korban.

2. Oh Ternyata (Trans TV)


Setelah acara Smackdown tamat di Indonesia, anak - anak sudah memiliki ide menonton sinetron setelah primetime. Oh Ternyata di Trans TV misalnya. Acara ini dikeluhkan masyarakyat di gang saya dan di daerah lain. Karena, sinetron ini menampilkan hal negatif. Seperti, pembunuhan dengan senjata tajam , memukul orang , tawuran sesama manusia , mengusir dan memfitnah orang (seperti seorang pembantu yang kena masalah kecil saja sudah menyalahkan orang hingga ia berjanji tidak mau kembali). Samping itu, anak - anak bisa - bisa menirukan acara ini dengan menyimpan warisan Smackdown.

3. Ninja Hattori (NET. Mediatama TV)






Acara ini disaksikan di NET. Mediatama TV pada pukul 13:30 WIB. Kartun ini termasuk bagian kontroversi karena anak - anak Indonesia yang masih TK atau SD sudah mengenal cinta sekarang. Bahkan kartun ini sering muncul beberapa episode yang mengeluarkan kata cinta (seperti surat cinta , tergila - gila , kawin , dll). Berdasar informasi, karakter yang ada di film ini masih berumur 10 atau 11 tahun (kecuali orang tua). Pernah di episode ini menceritakan tentang kehidupan Yumeko dan Kimimaki (yang masih SD) sesudah nikah. Adalagi yang lain, yang menceritakan Hattori memakan burger beberapa kali dalam seminggu. Hingga ada yang mengatakan "Kamu, tergila-gila dengan burger ya, Hattori?". Mungkin karena waktu yang berjalan terus, akhirnya anak - anak Indonesia sudah menjadi induk kartun dari Jepang ini.

4. Empat Mata (Trans 7)
Acara hiburan komedi ini berganti nama menjadi (Bukan) Empat Mata.  Empat Mata termasuk dalam acara yang memiliki reputasi cukup buruk karena sering mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Teguran pertama diberikan karena acara ini karena menampilkan adegan Sumanto pemakan manusia (2007). Pada tahun 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh KPI karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Tapi kemudian Pihak Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program tersebut menjadi Bukan Empat Mata dan tetap menayangkannya. KPI tidak bereaksi terhadap tindakan Trans7 tersebut akan tetapi, acara ini dihimbau agar tidak membicarakan hal-hal yang vulgar, mesum, dan berbau seks.

Semoga acara kontroversi ini segera diurus dengan cepat oleh KPI dalam waktu dekat dan jangan meniru hal hal ini kepada masyarakyat. Terima kasih.

Grand Launching Seputar TV Indonesia.blogspot.com

Assalamualaikkum wr.wb. Ini adalah salah satu blog saya pertama yang berbau seputar dunia pertelevisian di dunia ini. Ini juga Merupakan tulisan perdana saya di blog ini. Seperti yang kita tahu, sekarang ini adalah zaman modern dimana zaman yang semua dikenal serba cepat dan tepat. Termasuk dunia pertelevisian di negeri ini.

Nah, blog ini membawa unsur televisi. Seperti, sekarang anak - anak di beberapa tempat di Indonesia yang berumur TK atau SD sudah melupakan film animasi kartun, dan sangat lebih menyukai sinetron yang tidak pantas umurnya. Kemudian, tidak lupa blog ini membawa profil TV di dunia, mulai awal siaran percobaan , berganti logo atau nama , atau perkembangan siarannya sekarang ini. Serta, blog ini membawa profil dari berbagai acara di televisi, perubahan desain acara, maupun HUT siaran TV yang jatuh dan akan saya laporkan di Hari H.

Sebelumnya, saya juga mohon maaf lebih dulu. Karena tidak setiap hari, saya mengurus blog ini karena masih sibuk dengan situasi di lapangan. Seperti pergi keluar kota berhari - hari , ada pekerjaan lain yang lebih berat , modem internet belum diisi , dll.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca blog dan berguna. Terimakasih dan Wassalamualaikum wr.wb.